POPULAR STORIES

Menko Perekonomian: Industri Otomotif Harus Perbaiki Emisi Dengan Kendaran Ramah Lingkungan

Menko Perekonomian: Industri Otomotif Harus Perbaiki Emisi dengan Kendaran Ramah Lingkungan menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat meninjau booth Lexus di GIIAS 2021 (Foto: KO)

KabarOto.com - Industri otomotif di Indonesia mengalami kebangkitan, setelah sempat terpuruk akibat Pandemik Covid-19. Namun, memasuki awal tahun 2021 ini, kembali bangkit, selain penjualan di dalam negeri meningkat, ekspor juga tumbuh. Tahun 2021 ini, ekspor mencapai 300 ribu unit, tahun lalu jumlahnya 200 ribu unit.

Hal itu disampaikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, saat membuka pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021, di ICE BSD, Tangerang, Kamis (11/11/2021).

Baca Juga: GIIAS 2021 Resmi Dibuka, Puluhan Brand Otomotif Pamer Teknologi Modern

Menurut Airlangga, Pemerintah bukan mengarahkan, tetapi Chip In, berkontribusi hard case kepada sektor ini sekitar Rp2,99 triliun untuk menanggung PPnBM sektor ini. Dari nilai tersebut, telah teralisasi sebesar Rp1,7 triliun, dan dinikmati oleh 6 pabrikan.

Salah satu kendaraan ramah lingkungan yang ada di GIIAS 2021

"Berikut juga dalam Climate Change, kita melihat bagaimana memperbaiki segi emisi dari otomotif," terangnya. Pemerintah sudah mencanangkan B30. Kelapa sawit masuk ke dalam super cycle. "Harga komoditas ini Rp1.200 tertinggi, nilai tukar petani Rp2.800 sampai Rp3.000," terang dia lagi.

Hal itu juga didukung dengan perkembangan teknologi, catalitic converter untuk mesin diesel. "Teknologi, Urea Solution, Pemerintah memikirkan, bagaimana industri berbasis diesel ex house-nya perlu dipupuk, bukan hanya sawah, knalpot juga harus di pupuk urea," tambah Airlangga lagi.

Dia menambahkan, Industri ini memiliki pekerjaan rumah, mengembangkan kendaraan listrik, untuk roda dua dan roda empat. "Terkait dengan mobil dan motor listrik, Pemerintah mengeluarkan PP74. PPnBM saat ini terkait emisi dan akan terjaga," tambahnya.

Perkembangan tersebut juga diikuti dengan supply change untuk kendaraan ramah lingkungan tersebut. Indonesia punya sumber daya alam niekel, mangan yang menjadi bahan utama baterai kendaraan listrik. "Industri supply change yang langkap, swasembada ada di dalam negeri, dan produknya bisa diekspor," terang Airlangga lagi.

Baca Juga: Gaikindo Akui, Industri Otomotif Indonesia Sudah Swasembada

Dia mewakili Pemerintah berharap, supply chage ini bisa bersaing, dan RND terus dikembangkan. "Karena teknologi terus dikembangkan, belum akan berakhir," terangnya.