POPULAR STORIES

Mercedes-Benz C-Class All-Terrrain, Bukan Estate Biasa

Mercedes-Benz C-Class All-Terrrain, Bukan Estate Biasa

KabarOto.com - Sepertinya untuk dekade ke depan, berbagai genre mobil bisa melaju di jalan off road. Salah satunya yang disuguhkan oleh Mercedes-Benz menjadi alternatif Mercedes-Benz C-Class All-Terrrain.

Memang bukan hal baru, sebab tahun 2017 sempat diperkenalkan All-Terrrain di keluarga E-Class. Nah, C-Class kali ini mencoba hadirkan talenta ganda yang tak dijumpai di kompetitornya.

Baca juga: Mercedes-Benz G-Class Brabus 900 Rocket Edition



4Matic all-wheel drive menjadi standar, C-Class tingginya bertambah 40 mm berbanding versi standar C-Class Estate. C-Class All-Terrain memungkinkan melibas jalur ringan, hal ini berkat ban yang besar.

Agar terlihat cocok sebagai penakluk jalur tepian pedesaan, bagian gril radiator dibuat lebih berkarakter, serta bumper lebih gagah dan fender roda diberi warna matt dark grey. Ada pelindung kolong, membuat pengendara lebih percaya diri.



Sistem berkendara Eco, Comfort, Sport, dan Individual, menjadi fitur standar. Namun untuk C-Class All-Terrain diberi tambahan mode Dynamic Select yakni Offroad yang memungkinkan lebih mudah melibas jalur kerikil, bebatuan atau pasir. Sedangkan Offroad+ dengan DSR (Downhill Speed Regulation) direkomendasi digunakan ketika lalui jalur lebih berat.

Adanya Dinamic Select membuat karakter mobil lebih berbeda dengan memperhitungkan performa mesin, transmisi, respon kemudi, ESP dan 4Matic.



Menerobos jalur offroad tentunya dibutuhkan penerangan optimal berupa LED High Performance sebagai standar. Sedangkan sistem Digital Light lebih familiar di S-Class bisa dipilih sebagai opsional. Penerangan membuat lebih jelas memantau kondisi permukaan jalan. Fungsi lampu offroad bisa berfungsi hingga kecepatan 50 kpj.

Oh iya, digital Light tersebut punya modul lampu dengan tiga kekuatan ekstrem LED setiap lampu. Terdapat 1,3 cermin mikro, total ada 2,6 juta pixel tiap mobil. Sudah terbayang terangnya, Sob!



Memiliki sistem gerak empat roda, C-Class All-Terrain ini bisa menarik rangkaian seberat 1.800 kg, tapi pemilik harus menambahkan fitur tambahan stabiliser ESP trailer. Ketika melaju 65 kpj, fitur tersebut akan memberi keseimbangan laju.

Kemampuan parkir didukung fitur Parking Package oleh kamera pantau 360 derajat, sehingga bisa lebih mudah saat memarkir ketika membawa trailer bahkan untuk pemula. Secara otomatis melakukan manuver kemudi dan melajukan mobil hanya sampai 5 kpj.



Teknologi 4Matic yang disematkan di C-Class All-Terrain diklaim kerahkan 45% performa mesin ke roda depan dan sisanya 55% ke roda belakang. Adanya gerak roda depan membantu kedinamisan berkendara dan diklaim bisa lebih ramah emisi gas buang.

Pilihan mesin C-Class All-Terrain ada tipe bensin dan juga diesel. Adapun tipe bensin gunakan empat siinder M 254 dipadu generasi kedua Integrated Starter Generator (ISG) yang memberikan tambahan tenaga 15 kW atau setara 20 dk.



Pilihan mesin diesel empat silinder tipe OM 654 M juga disematkan generasi kedua ISG dan sistem elektrikal 48 Volt. Jadi mobil bisa melaju tampa mesin menyala. Sumber listrik baterai tak mematikan sistem pendingin kabin.

C-Class All-Terrain punya kelebihan dimensi yang lebih besar, ada tambahan 22 mm untuk pergerakan siku pengendara dan penumpang depan, dan penumpang belakang bertambah 15 mm. Headroom bertambah 11 mm di belakang, runag kaki juga lebih lega 35 mm untuk penumpang belakang.

Baca juga: SUV Ikonik Mercedes-Benz G-Class Bakal Punya Varian Listrik



Generasi kedua MBUX (Mercedes-Benz User Experience) dibantu tampilan LCD yang lebih jernih dan sudutnya 6 derajat ke arah pengendara. Ada tombol sekali sentuh "Fit & Healthy" atau melalui perintah suara mengaktifkan fitur Energizing Comfort, sama seprti ada di S-Class, fitur pijat.

Ada fitur opsional Air-Balance Package, memungkinkan suasana kabin lebih nyaman berkat wewangian bisa dipilih sesuai selera. Sembuaran ionisasi dan filterisasi udara membuat lebih segar.

Berita Terkait

Berita Terkait