Merger Honda dan Nissan Ditunda Hingga Pertengahan Februari, Ini Tuntutannya


Merger Honda dan Nissan Ditunda. (Foto: Carscoops)
KabarOto.com - Kabar yang mengejutkan datang dari Honda dan Nissan pada Desember lalu. Dua produsen otomotif asal Jepang ini berencana akan melakukan merger. Kedua belah pihak berencana mengumumkan secara rinci terkait poin penting dalam merger tersebut pada Januari, namun keduanya sepakat untuk menunda jadwal tersebut hingga pertengahan Februari.
Mantan bos Nissan, Carlos Ghosn menyatakan bahwa kementerian dan industri Jepang mendorong Honda untuk melakukan merger sebagai salah satu upaya agar Nissan bisa bertahan. Namun, Honda berprinsip jika merger ini dilakukan, Nissan harus memberikan pembuktian dan mampu mengembalikan keadaan secara operasional maupun finansial.
Honda Ingin Menilai Nissan Sebelum Melanjutkan Komitmen
Kuat dugaan, Honda membutuhkan lebih banyak waktu untuk menilai restrukturisasi Nissan sebelum melakukan komitmen lain pada langkah selanjutnya. Melansir Carscoops, di sisi Nissan, mereka berencaran memangkas sembilan ribu pekerjanya di seluruh dunia, memangkas kapasitas global sebanyak 20% dan memberikan program pensiun dini di pabrik Amerika Serikat.
Melansir Kyodo News, Honda masih tidak yakin dan berharap Nissan bisa terapkan strategi pemangkasan biaya yang lebih agresif. Dalam diskusi tersebut, Mitsubishi juga menhjadi pihak yang terlibat secara tidak langsung, namun Mitsubishi tidak berminat untuk ikut serta. Pihak Mitsubishi lebih memilih untuk membuat kolaborasi terbatas dengan Honda dan Nissan.
Baca Juga: Honda dan Nissan Sepakati Merger, Bagaimana dengan Mitsubishi?
Laba Nissan Merosot Tajam
Jika Nissan ingin memenuhi targetnya sebelum batas waktu merger yang ditetapkan pada bulan Agustus 2026, perusahaan dituntut menghasilkan sekitar 400 miliar yen ($2,6 miliar) pada tahun fiskal 2026.
Tentunya ini akan menjadi hal yang berat, mengingat laba operasinya baru saja anjlok dari 336,7 miliar yen ($2,3 miliar) menjadi hanya 32,9 miliar yen ($225 juta).
Lebih buruk lagi, laba bersihnya untuk paruh pertama tahun fiskal 2024 anjlok 93,5%, dari 296,2 miliar yen ($2,02 miliar) menjadi hanya 19,2 miliar yen (~$131 juta).
“Integrasi ini tidak akan terwujud kecuali Nissan dan Honda menjalankannya sebagai dua perusahaan yang mampu berdiri sendiri,” tegas Presiden sekaligus CEO Honda, Toshihiro Mibe.
Baca Juga: Krisis Nissan, Ajukan Merger dengan Honda Jadi Solusi atau Tantangan Baru?
Tags:
#Honda Dan Nissan #Merger