POPULAR STORIES

Mobil Hyundai Buatan Pabrik Cikarang Sudah Diekspor Ke 78 Negara

Mobil Hyundai Buatan Pabrik Cikarang Sudah Diekspor ke 78 Negara Hyundai Ioniq (PT HMID)

KabarOto.com - Presiden Hyundai Motor Asean Headquarter, Youngtack Lee menyatakan bahwa lebih dari 50 persen produksi pabrik Hyundai di Indonesia telah diekspor ke 78 negara di seluruh dunia.

“Kami minta dukungannya agar Hyundai Motor Company dapat memimpin industri otomotif di ASEAN,” ujar Youngtack Lee.

Baca Juga: Hyundai Mulai Pembangunan Pabrik Baterai Senilai Rp900 Miliar Di Karawang

Hal itu dikatakan Youngtack Lee saat menerima kunjungan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan ke PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI), di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (11/7). Turut hadir dalam pertemuan itu, Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Lee Sang Deok dan Presiden Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, Lee Bong Kyu.

Menurut Lee, pada Mei 2023 telah dilakukan peletakan batu pertama pabrik pengemasan baterai kendaraan listrik. Sedangkan pada September 2021, Hyundai bersama LG Energy Solution mendirikan pabrik baterai kendaraan listrik JV (HLI Green Power) yang saat ini sedang dalam proses pembangunan.

Presiden Hyundai Motor Asean Headquarter, Youngtack Lee saat memberikan pemaparan di depan Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan (Kemendag)

Tujuannya adalah untuk mempercepat terciptanya ekosistem kendaraan listrik dan mendorong pabrik Indonesia sebagai pusat produksi kendaraan listrik di ASEAN.

“Semoga Hyundai bisa menjadi motor penggerak untuk mobil listrik indonesia dan motor penggerak ekspor mobil listrik dari Indonesia untuk dunia,” kata Mendag Zulkifli Hasan.

Pemerintah sendiri mendukung upaya PT HMMI yang saat ini bukan hanya berhasil memenuhi kebutuhan domestik di bidang otomotif, namun juga mengekspor produknya yang diproduksi di Indonesia ke negara-negara mitra.

Baca Juga: Hyundai Gandeng Kampus ITB Kembangkan Perintah Suara Di Mobilnya

Mendag Zulkifli Hasan juga mendorong PT HMMI untuk dapat meneruskan kinerja yang lebih baik, memberikan kontribusi terbaik dengan tetap mengutamakan kemitraan dengan wirausaha lokal (khususnya UMKM), mengoptimalkan nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), dan tentunya dengan dukungan dari pemerintah, baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.

"Kiranya kita dapat terus bersinergi dan bekerja bersama untuk menciptakan industri yang sehat dan berdaya saing di pasar global," pungkas Zulkifli.