KabarOto.com – Kluster Covid-19 terjadi di pabrik Tesla San Fransisco, setelah di temukan 10 kasus positif yang kemudian melonjak menjadi 125 kasus pada Desember tahun lalu.
Berdasarkan laporan yang beredar, mulai bulan Mei hingga Desember menunjukan mencapai 450 kasus, terkonfirmasi dari sekitar 10 ribu pekerja di pabrik yang mulai beroperasi sejak Mei 2020.
Baca Juga : Mobil Listrik Wuling Geser Tesla Model 3 Sebagai Produk Terlaris Di Tiongkok
Hingga saat ini, pabrikan mobil listrik asal Amerika Serikat dan Departemen Kesehatan Masyarakat Alameda Country belum mau memberikan keterangan terkait adanya selisih jumlah kasus Covid-19 di pabrik tersebut.
Sehingga belum ada informasi tentang berapa banyak kasus yang harus di rawat inap hingga kematian. Sementara itu, Departemen Kesehatan Umum Alameda Country tidak dapat merilis data kasus Covid-19 selama hampir setahun.
Baca Juga : IMI Dan Prestige Motorcars Hibahkan Mobil Tesla Untuk Korlantas Polri
Keputusan ini terkait undang-undang Portabilitas dan Akuntabilitas Asuransi Kesehatan yang memberikan privasi untuk catatan kesehatan.
CEO Tesla, Elon Musk bersikeras melawan aturan penguncian wilayah yang dilakukan otoritas California untuk menanggulangi penyebaran virus SARS-CoV-2. Namun ia menuntut agar pabriknya tetap kembali dibuka untuk melakukan produksi.
