KabarOto.com – Suzuki Jimny bagi sebagian masyarakat Indonesia memang sangat familiar, mobil ini sempat jadi primadona pada masanya sebelum model-model lain masuk ke pasaran. Oleh karena itu, generasi barunya sekarang sangat banyak peminat walau harus menunggu lama masuk ke dalam garasi.
Tetapi kalau yang sudah mendapatkan unitnya, apalagi dulunya sempat punya mobilnya pasti lucu deh jika Jimny baru dibuat versi retronya.
Sebenarnya untuk sebagian pemilik Jimny, sekarang sudah sangat banyak variasi modifikasi. Salah satunya dibuat ala mobil lain seperti kit Land Rover Defender, lalu Mercedes-Benz G-Class, Ford Bronco, atau ala JDM pun bisa. Namun demi memiliki tampilan tersebut cukup merogoh kocek dalam.
Baca Juga : Tampil Unik, Inilah Model Suzuki Jimny Pikap Di Selandia Baru
Kalau tidak mau merogoh kocek terlalu dalam, dan mau mempertahankan tampilan standar tapi tetap tampil beda. Bisa nih, caranya pasang saja livery Jimny terbaru ini, terdapat 4 buah model berbeda sesuai selera, yakni Offroad Style, Heritage Style, Revival Style dan Survival Style.
Untuk Offroad Style livery memiliki model kotak khas bergaris dengan perpaduan warna hitam, abu-abu, dan merah. Diaplikasikan pada bagian kap mesin serta sisi samping mobil bertuliskan “Real Offroad”, desain ini cocok bagi yang suka gaya sporty namun tegas.
Baca Juga : Lama Menunggu Suzuki Jimny? Kyosho Sedikit Obati Rasa Kecewa Konsumen Nih!
Selanjutnya Heritage Style memiliki model mirip Jimny lama dengan garis tajam tegas pada sisi samping. Menggunakan kombinasi warna abu-abu, silver, dan orange pokoknya tampilan jadi fresh deh. Apabila mau lebih retro boleh coba Revival Style nih, pastinya lebih familiar dengan desain garis seperti tanda tangan pada sisi samping ini kan. Desainnya juga sangat mirip pendahulunya, miliki warna gradasi putih, magenta, ke hitam.
Terakhir ada Survival Style di mana gayanya mengusung lebih pada mobil militer yang terkesan gagah. Sebab memiliki corak camo berwarna hitam pada sepanjang sisi body, mengikuti bidang datar lekukan bodynya.
Soal harganya berkisar mulai dari US$ 75 hingga US$ 230, atau setara Rp 1,2 juta hingga 3,7 juta perbagiannya.
