KabarOto.com - Pandemi Covid-19 yang dimulai pada awal tahun 2020 membuat perekonomian Indonesia menjadi menurun. Otomotif menjadi sektor yang paling terdampak, untuk roda empat turun sampai 44% sementara roda dua mengalami penurunan sampai 38 persen. Penurunan penjualan ini juga terdampak pada perusahaan pembiayaan.
Adira Finance membukukan pembiayaan baru di tahun 2020 sebesar Rp18,6 triliun atau turun 51% dari tahun sebelumnya. Pembiayaan baru pada segmen mobil dan sepeda motor menurun 46% dan 52%. Pangsa pasar pada segmen mobil dan motor juga 4,1% dan 9,5% pada tahun 2020.
Baca Juga: Cara Adira Finance Menarik Konsumen Ikuti Pameran Virtual Otomotif
Hafid Hadeli, Direktur Utama Adira Finance menjelaskan, di tahun lalu terjadi perubahan prioritas, di mana perusahaan pembiayaan membantu banyak customer. "Kami memberikan restrukturisasi untuk konsumen. Sesuai dengan imbauan OJK," terangnya, Senin (22/-2).
Kurang lebih sepertiga konsumen mengikuti program restrukturisasi, dengan angka hampir Rp 19 triliun. Namun Hafid mengakui, dengan membaiknya kegiatan ekonomi pada akhir 2020, sebanyak 80% portopolio customer sudah melakukan pembayaran dengan baik.
Hafid juga memaparkan, tahun 2020 net laba bersih perusahaan yang dipimpinnya Rp1,36 miliar, turun 51,4% dibanding tahun sebelumnya 2019. "Tahun lalu laba bersih kita juga menurun, dibandingkan 2019," jelas Hafid.
Seiring dengan mulai bangkitnya perekonomian Indonesia, Adira Finance mentargetkan tahun ini target mereka naik 20 sampai 30%.
Baca Juga: Penjualan Kendaraan Nasional Turun, Transaksi Adira Finance Anjlok 47 Persen
"Kami harap tahun ini lebih baik dari tahun 2020 lalu," papar Hafid. Keyakinannya ditambah dengan sudah hadirnya vaksin yang sudah pasti membawa kabar baik untuk semua sektor.
"Tentu diharapkan vaksin ini akan membantu, meski kemungkinan akan terealisasi secara keseluruhan di akhir 2021 ini," tambah Hafid.
