KabarOto.com - Pemerintah terus mendorong masyarakat untuk menggunakan kendaraan listrik. Tujuannya adalah menurunkan emisi gas buang yang dihasilkan kendaraan bermotor konvensional. Selain itu juga menekan subsidi BBM
Sepeda motor dianggap sebagai salah satu kendaraan listrik dengan harga jual murah. Namun, jika ingin lebih murah lagi, masyarakat bisa mengkonversi motor konvensional menjadi listrik, biayanya pun diklaim lebih murah.
Baca juga: Intip Spesifikasi RX King Listrik Yang Curi Perhatian Di GIIAS 2021
Ini menjadi salah satu cara termudah dan tercepat, untuk mennekan penggunaan BBM. Demikian dikatakan Luh Nyoman Puspa Dewi, Direktur Konservasi Energi EBTKE Kementerian ESDM.
Menurutnya, subsidi dari APBN untuk BBM, dapat dialihkan untuk mendukung penyebaran kendaraan listrik. Di antaranya, memberikan insentif untuk konversi motor listrik.
“Kami punya cita-cita, 10.000 unit pada 2023, di-scale up sampai dengan tahun 2025 menjadi 1 juta unit,” ujar Dewi, melalui Youtube InfoKPBB, Rabu (03/08/2022).
Mereka terus melakukan berbagai upaya, karena subsidi untuk Pertalite saat ini begitu tinggi. "Ini harus lebih masif lagi untuk diterapkan. Karena kami melihat bahwa subsidi itu sangat tinggi,” tambahnya.
Baca juga: Konversi Skutik Listrik Didukung Kemenperin, Bakal Tampil Perdana Di IMX 2020
Dari catatannya, jumlah sepeda motor pada 2020 mencapai 115 juta unit. Kementerian ESDM memiliki fungsi sebagai katalisator, melakukan konversi. Pilot project yang sudah dilakukan Kementerian ESDM, mengkonversi 1.000 unit motor listrik pada tahun 2022.
Angka ini akan terus ditingkatkan pada 2023, hingga 10.000 unit. Pada tahun 2024, mereka targetkan menjadi 100.000 unit, bahkan bisa mencapai 1 juta unit di tahun 2025.
