POPULAR STORIES

Penjualan Meningkat, Subaru Malah Tutup Pabriknya Di Jepang

Penjualan Meningkat, Subaru Malah Tutup Pabriknya di Jepang

KabarOto.com – Subaru menjadi salah satu pabrikan mobil yang mengalami krisis cip semikonduktor. Alhasil mereka terpaksa menutup pabriknya yang berada di Gunma, Jepang.

Menurut keterangan resminya, Subaru mengatakan bahwa langkah menghentikan produksi mobilnya merupakan antisipasi dari krisis cip semikonduktor.

Baca Juga : BMW 'Sunat' Fitur Wireless Charging Akibat Krisis Cip Semikonduktor

Pabrikan mobil asal Jepang ini akan menutup pabriknya mulai 16 Juli mendatang. Selama pabriknya berhenti beroperasi, Subaru diperkirakan tidak mengalami kerugian terlalu besar karena perusahaan telah mencatatkan kenaikan penjualan.

Pada bulan Mei lalu penjualan Subaru naik 9% dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan, dari tahun ke tahun juga naik 30% dibandingkan dengan lima bulan pertama tahun lalu.

Baca Juga : Krisis Cip Semikonduktor, General Motors Pangkas Fitur Start Stop Engine

Subaru bukan pabrikan mobil pertama yang terdampak krisis cip semikonduktor. Di mana, beberapa bulan terakhir krisis ini semakin memburuk.

Beberapa perusahaan otomotif yang terdampak adalah produsen mobil Eropa, Amerika Serikat, dan Jepang seperti Mitsubishi Motors Corp, General Motors, Volkswagen, Toyota, Ford, dan Stellantis.

Kabar terbaru, krisis cip semikonduktor akan mulai teratasi dalam beberapa bulan ke depan. Pasalnya, Amerika Serikat berencana menginvestasikan lebih 50 miliar dolar atau Rp 722 miliar untuk memproduksi komponen ini.