Kondisi ekonomi membaik, inden mobil Mazda di Indonesia jadi lebih cepat

PT Astra Honda Motor (AHM) terkendala krisis komponen semikonduktor. Hal tersebut membuat beberapa produk mengalami inden sejak bulan April 2022. Menurut keterangan Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor (AHM), Thomas Wijaya, konsumen yang unitnya inden sejak April lalu, sudah bisa terpenuhi mulai bulan Agustus-September ini.

Sudah berlarut-larut masalah kelangkaan atau krisis chip semikonduktor melanda dunia otomotif, khususnya bagian produksi.

Cip semikonduktor, merupakan komponen penting pada sebuah kendaraan, khususnya mobil dengan teknologi terkini. Dua tahun belakangan, langka keberadaannya. Banyak pabrikan mobil menghentikan produksi produk-produk unggulannya.

Krisis chip semikonduktor, membuat produksi kendaraan bermotor di seluruh dunia, termasuk Indonesia menjadi tersendat. Langkanya komponen kecil ini, terjadi setelah Covid-19 mulai merebak di seluruh negara

Krisis chip semikonduktor dan kondisi ekonomi global membuat produksi mobil terganggu dan membuat beberapa pabrikan mobil menaikkan harga produknya.

Langkanya Chip Semikonduktor, membuat pabrikan mobil di seluruh dunia terdampak. Mereka hentikan produksi untuk beberapa varian. Karena komponen ini sangat mempengaruhi pada beberapa fitur modern yang disematkan untuk model-model baru. Namun, di Indonesia krisis chip semikonduktor tidak banyak berpengaruh ke produksi mobil untuk pasar Indonesia. Hal itu dikatakan Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi.

PT Honda Prospect Motor (HPM) selaku Agen Pemegang Merek (APM) mobil Honda di Indonesia sangat merasakan dampak dari krisis chip semikonduktor secara nasional maupun global.

Penjualan All New Honda BR-V mencapai 1.504 unit di bulan Januari 2022. Angka tersebut masih jauh dari target penjualan bulanan di angka 3.000 unit.

Chip semikonduktor masih menjadi masalah yang besar bagi produsenmobil di seluruh dunia. Pasalnya, komponen ini sangat terbatas, dan sulit untuk didapatkan. Pabrikan elektronik juga menggunakan chip ini untuk membuat produk terbaiknya. Kondisi ini membuat sejumlah pabrikan menghentikan untuk sementara aktivitas produksi. Tak terkecuali raksasa otomitif Toyota. Mereka mengumumkan untuk mengurangi rencana produksi secara global pada Februari 2022. Ada sekitar 150.000 unit yang akan terhenti untuk sementara produksinya.

Masalah yang dialami pabrikan otomotif di dunia saat ini adalah kelangkaan chip semikonduktor. Komponen kecil tersebut sangat krusial di sebuah kendaraan. Fungsinya sebagai mendukung fitur entertainment dan juga keamanan berbasis digital. Kelangkaan chip semikonduktor diperkiraan akan berlangsung sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan. Untuk mengatasi kekurangan chip secara global, Hyundai kabarnya akan mengembangkan komponen itu sendiri, tanpa menggunakan vendor.

Bosch menginvestasikan $462,5 juta untuk membangun tiga pabrik yang memproduksi semikonduktor pada tahun depan. Investasi tersebut juga akan digunakan untuk membangun fasilitas produksi di Dresden, Jerman.

Krisis chip semikonduktor tengah menghantui industri otomotif di seluruh dunia. Akibatnya, beberapa pabrik berhenti beroperasi sementara, sehingga produksi mobil terganggu.

Langkanya chip semikonduktor untuk kendaraan bermotor, membuat produksi mobil tertunda. chip tersebut menjadi komponen yang cukup penting di mobil, untuk menghadirkan entertaiment bagi pengemudi dan penumpang di kabin.

Sebagian besar industri otomotif mengalami krisis komponen semikonduktor yang mengakibatkan berhentinya produksi kendaraan sehingga terlambatnya pengiriman unit mobil ke konsumen.