Penjualan Motor Januari 2025 Turun 5,98 Persen, Skutik Masih Mendominasi


Penjualan motor di Indonesia
KabarOto.com - Meski mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu, penjualan motor secara wholesales (pabrik ke diler) sepanjang Januari 2025, berhasil menyentuh angka 557.191 unit berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI).
Angka tersebut mengalami penurunan 5,98 persen, karena penjualan tahun lalu mencapai 592.658 unit. Skuter matik (skutik) masih menjadi segmen teratas karena mendominasi penjualan hingga 93,75 persen. Selanjutnya terdapat segmen bebek dengan pangsa pasar 3,37 persen dan sport 2,89 persen.
Baca Juga : Penjualan Sepeda Motor di Indonesia Sepanjang 2024 Tembus 6,3 Juta Unit, Skuter Matik Masih Jadi Favorit
Meski demikian, peningkatan penjualan justru terjadi dari sisi ekspor. Data AISI menyebut, ekspor yang dilakukan pabrikan Januari 2024 hanya tembus 34.991 unit, sedangkan untuk periode yang sama tahun ini berhasil menyentuh angka 41.489 unit.
Sebagai informasi, penjualan motor pada 2024 berhasil menyentuh angka 6.333.310 unit atau naik 1,52 persen dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai 6.236.992 unit. Meski demikian, angka tersebut masih belum sejalan dengan target yang ditetapkan AISI sepanjang tahun ini, yakni 6,35 - 6,45 juta unit.
Masih dalam kondisi sulit, Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI), Sigit Kumala sebelumnya mengatakan, penurunan penjualan hingga 20% akan terjadi karena dipicu oleh naiknya harga sepeda motor baru, akibat pemberlakuan pungutan pajak tambahan atau opsen atas Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) yang besarnya mencapai 66%.
Terkoreksinya penjualan di pasar domestik, menurutnya, tentu akan menimbulkan dampak bergulir yang terjadi di sisi hulu maupun hilir dari industri sepeda motor di Tanah Air.
Baca Juga : Opsen Pajak Turunkan Penjualan Sepeda Motor Hingga 20 Persen, Ini Kata AISI
Penurunan permintaan dari pasar akan memaksa produsen sepeda motor memangkas produksinya, sehingga ini akan berdampak pada permintaan mereka ke industri suku cadang yang berada di rantai bisnisnya.
“Jika ini semua diberlakukan dan dipertahankan dalam jangka panjang, kami khawatir daya saing industri kita melemah. Ini kurang positif untuk iklim investasi,” tegasnya.
Tags:
#Penjualan Motor