POPULAR STORIES

Penjualan Otomotif Meningkat, Ini Kata Bos Astra International

Penjualan Otomotif Meningkat, Ini Kata Bos Astra International

KabarOto.com - Segmen otomotif Astra Group menorehkan catatan positif di semester pertama 2021. Selama enam bulan pertama tahun ini, laba dari divisi ini naik 362% dengan angka mencapai Rp 3,3 triliun.

Penjualan mobil diakui pihaknya menjadi kontribusi tertinggi. Hal itu diklaim tidak terlepas dari diskon pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) dari pemerintah.

“Sebagian besar bisnis grup mengalami perbaikan pada semester pertama 2021, dibandingkan dengan periode sama 2020. Waktu itu perusahaan menghadapi pembatasan-pembatasan bisnis yang signifikan. Terkait penanggulangan pandemik Covid-19 pada kuartal kedua 2020," ujar Djony Bunarto Tjondro selaku Presiden Direktur Astra International.

Baca juga: Tenaga Toyota New GR Supra Naik 46 Dk, Ini Kata Toyota Astra Motor

Meskipun kondisi bisnis telah membaik, menurutnya kinerja grup masih terus menantang hingga akhir tahun ini. Mengingat kinerja bisnis dan kepercayaan konsumen masih terdampak oleh situasi pandemi di Indonesia. "Kondisinya memang sangat memprihatinkan akhir-akhir ini. Namun neraca keuangan dan posisi pendanaan grup tetap kuat," imbuhnya.

Dilihat dari penjualan mobil nasional yang naik 51% menjadi 393 ribu unit pada semester pertama 2021. Pemasaran kendaraan Astra pun ikut terdongkrak 50% menjadi 210 ribu unit.

Perseroan mengantongi pangsa pasar stabil sebesar 53%. Ada delapan model baru dan enam model revamped telah diluncurkan dari Januari sampai Juni 2021.

Baca juga: Konsumen Daihatsu Sabar, Pengiriman Mobil Baru Dipastikan Terhambat

Kemudian penjualan sepeda motor secara nasional naik 30% menjadi 2,5 juta unit pada semester pertama. Torehan Honda Astra juga naik 29% menjadi 1,9 juta unit dengan pangsa pasar yang stabil.

Empat model baru dan tujuh model penyegaran telah diluncurkan. Lalu bisnis komponen otomotif grup dengan kepemilikan 80%, PT Astra Otoparts Tbk (AOP). Tercatat laba bersih sebesar Rp 267 miliar.

Hal ini disebabkan oleh peningkatan pendapatan dari segmen pabrikan (original equipment manufacturer). Juga pasar suku cadang pengganti (replacement market).