KabarOto.com - Kendaraan niaga ringan atau yang biasa disebut pikap menjadi pilihan UMKM untuk mendukung usahanya. Sektor ini, jugamenjadi penyumbang perekonomian Indonesia yang saat ini mulai membaik di masa pandemik Covid-19.
Kendaraan pikap digunakan untuk membawa barang-barang dengan berat maksimal, terus beroperasi agar distribusi lancar. Meski begitu, pemilik kendaraan tak hanya memperhatikan sektor mesin, kaki-kaki tak boleh luput dari perhatian.
Karena, kaki-kaki merupakan bagian penting, yang fungsinya untuk menstabilkan dan mengendalikan mobil saat dijalankan. Kaki-kaki terdiri dari beberapa komponen, seperti sokbreker, yang tak bisa dilihat langsung. Sementara ban, bisa dilihat dan dirawat sendiri jika memang kekurangan angin.
Pertama, perhatikan tekanan angin ban. Jika tekangan angin pada ban berkurang, dapat permukaan ban lambat laun akan menjadi rusak, dan permukaan ban yang bergesekan dengan jalan akan bertambah lebar, sehingga menambah beban mesin dan konsumsi bahan bakar.
Apabila kelebihan tekanan, ban menjadi keras, mengurangi fungsi peredaman, dan akan mempengaruhi fungsi pengereman karena licin. Selalu memeriksa tekanan angin ban, adalah salah satu upaya untuk memperpanjang umurnya, selain itu menghemat bahan bakar, dan juga mengurangi risiko kecelakaan.
Rutin mengecek permukaan ban, jika memang permukaannya sudah gundul, segeralah diganti. Memeriksa ban juga penting dan disarankan tidak menggunakan ban yang sudah kadaluarsa atau ban yang berusia lebih dari 6 tahun.
Baca juga: Profil - Suzuki New Carry Pikap, Lebih Kokoh Dan Kuat
Wheel Alignment atau yang biasa disebut spooring balancing. Rutin dilakukan untuk meluruskan kembali dudukan empat roda mobil seperti saat baru keluar dari pabrik, dan menjaga keseimbangan pada titik atas bawah atau kiri kanan roda. Ini perlu untuk kendaraan niaga ringan, yang digunakan operasional.