POPULAR STORIES

Perusahaan Pembiayaan Ini Sudah Gelontorkan Rp 30 Miliar Untuk Kendaraan Listrik

Perusahaan Pembiayaan Ini Sudah Gelontorkan Rp 30 Miliar untuk Kendaraan Listrik Mobil listrik Hyundai Ioniq 5 (Foto: kabarOto)

KabarOto.com - Kendaraan listrik kini mulai diminati oleh masyarakat Indonesia. Selain ramah lingkungan, menggunakannya juga cukup hemat di kantong, tidak perlu membeli bahan bakar. Untuk itu, perusahaan pembiayaan kini mulai melirik ke segmen ini, bahkan tahun 2022, sudah menyalurkan sebanyak Rp 30 miliar.

Angka tersebut tercatat di laoran tahunan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. atau Adira Finance. Dana ini diberikan untuk pembiayaan 415 unit kendaraan listrik sepanjang tahun lalu, terdiri dari 333 uni motor listrik dan 82 unit mobil listrik.

Baca Juga: Penjualan Otomotif Tahun 2022 Meningkat, Pembiayaan Adira Finance Mencapai Rp 31,7 Triliun

Presiden Direktur Adira Finance I Dewa Made Susila mengatakan, langkah tersebut guna mendukung pembiayaan produk ramah lingkungan, dan untuk menerapkan keuangan keberlanjutan.

Motor slistrik semakin diminati masyarakat Indonesia (Foto: KabarOto)

“Kami sudah masuk di pembiayaan kendaran listrik, tapi masih dalam tahap belajar. Adira sudah membiayai Rp30 miliar pada 2022 untuk kendaraan listrik,” jelas Made.

Adira Finance menurut dia, akan terus mendukung program pemerintah, mensosialisasikan kendaraan ramah lingkungan untuk masyarakat. “Kita masih dalam tahap belajar untuk bisa masuk ke pembiayaan ini, karena masih banyak hal yang harus dipelajari,” tambah dia.

Sebagai informasi, sepanjang 2022 Adira Finance mencatat, penjualan industri mobil baru ritail tumbuh 17% secara tahunan, menjadi 1,0 juta unit. Petumbuhan didorong perpanjangan masa berlaku insentif pajak PPnBM, serta membaiknya iklim bisnis.

Baca Juga: Kehadiran Motor Listrik Berbasis Baterai Diyakini Jadi Daya Tarik IMOS 2022

Kemudian, retail penjualan sepeda motor baru mencapai 5,3 juta unit, tumbuh sebesar 4 persen secara tahunan. Pembiyaaan baru ADMF meningkat 22 persen, Rp31,7 triliun. Angka tersebut didorong dari pertumbuhan pembiayaan segmen mobil.