POPULAR STORIES

PSBB Di Jawa Dan Bali, Penumpang Bus AKAP Turun 80 Persen

PSBB di Jawa dan Bali, Penumpang Bus AKAP Turun 80 Persen

KabarOto.com - Pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Jawa – Bali mulai 11 hingga 25 Januari 2021 sebagai upaya percepatan penanganan pandemi Covid-19. Kebijakan yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 ini mengatur sejumlah kegiatan mulai dari perkantoran hingga mobilitas atau trnasportasi masyarakat.

Selama dua pekan, mulai 11-25 Januari 2021, Pemerintah kembali melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di pulau Jawa dan Bali. Pembatasan tersebut sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 yang mengatur berbagai kegiatan kegiatan di perkantoran, mall dan juga transportasi publik.

Baca Juga: PKM Diterapkan 2 Minggu, Pengusaha Bus Minta Relaksasi Diperpanjang

Para pelaku usaha transportasi khususnya angkutan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan juga Pariwisata, mengaku penumpang menurun sampai 80%. Hal itu dinyatakan, Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan.

PO Sumber Alam (Foto: Dok Sumber Alam)

Menurutnya, kondisi langsung menurun, penumpang bus umum untuk tujuan Bali yang paling terdampak. "Okupansi atau kursi yang terisi menurun, hanya 15% – 20% saja,” terangnya.

Kurnia Lesani menambahkan, menurunnya jumlah penumpang karena dua hal, yang pertama tempat-tempat wisata tutup, sehingga masyarakat yang bepergian untuk wisata berkurang drastis.

Kemudian kedua menurutnya, masyarakat enggan bepergian karena ada persyaratan tes kondisi kesehatan. seperti rapid test atau swab test. Namun itu menurut dia, bukan karena tidak mau dilakukan tes, tapi karena harganya yang masih simpang siur.

Karena, menurut dia, kebanyakan penumpang bus atau angkutan umum, masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Jadi, masalah biaya dan proses yang tidak terjangkau akan menjadi persoalan.

Baca Juga: Akibat PKM Di Jawa Dan Bali, Jumlah Penumpang Bus AKAP Turun Lagi

“Untuk daerah yang menetapkan syarat ini, selain menyediakan peralatan dan yang mengetes, juga menetapkan standar biaya, agar terjangkau," terang, Direktur Utama PO Siliwangi Antar Nusa (SAN). Karena, jika masyarakat beraktivitas, maka ekonomi akan terus berjalan.