POPULAR STORIES

Puncak Arus Balik Mudik 2020 Diprediksi Terjadi Hingga Hari Ini

Puncak Arus Balik Mudik 2020 Diprediksi Terjadi Hingga Hari Ini Titik penyekatan arus mudik (KO/Edo)

KabarOto.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub), telah menyiapkan langkah antisipasi menghadapi adanya potensi lonjakan arus balik, pada masa pasca Idul Fitri 1441 H yang diprediksi terjadi antara tanggal 30 Mei 2020 hingga 1 Juni 2020.

"Kami bersama stakeholder terkait telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi adanya potensi lonjakan arus balik. Fokus kami adalah pengawasan potensi puncak arus balik, khususnya yang melalui jalur darat," ujar Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati.

Baca Juga: Cek Persiapan New Normal, Presiden Jokowi Naik Mobil Baru Ke Bekasi?

Adita mengungkapkan, tiga hari yang diprediksi terjadi puncak arus balik dikarenakan hari tersebut merupakan hari libur, yang biasa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk melakukan perjalanan arus balik dari kampung halaman ke kota besar seperti Jakarta.

"Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk melarang kegiatan mudik dan balik, serta meminta masyarakat untuk menunda dulu keinginannya kembali ke Jakarta jika tidak memiliki kepentingan mendesak, dalam rangka mencegah kembali terjadi penyebaran Covid-19 di Jakarta," jelas Adita.

Ilustrasi arus balik mudik

Untuk itu, Kemenhub bersama tim gabungan melakukan pengetatan pengawasan untuk memastikan, orang-orang yang melakukan perjalanan adalah hanya mereka yang memenuhi kriteria dan syarat, yang ditentukan sesuai SE Gugus Tugas dan Pergub DKI Jakarta 47/2020, tentang Surat Izin Keluar/Masuk DKI Jakarta (SIKM).

Kemenhub sendiri memprediksi kendaraan yang akan melakukan perjalanan pada arus balik tahun 2020 sebesar 284.892 kendaraan mobil dan 814.835 sepeda motor mulai dari H+1 atau 26 Mei 2020 s.d H+6 atau 31 Mei 2020.

Baca Juga: Ini 5 Mobil Mewah Dengan Harga Paling Mahal Di Dunia

Angka ini sangat jauh berkurang dari jumlah kendaraan mobil pemudik pada tahun sebelumnya. Pada arus balik tahun 2019, tercatat sebanyak 2.260.859 kendaraan mobil dan 554.488 sepeda motor.

"Dari prediksi tersebut, di satu sisi jumlah kendaraan mobil jumlahnya menurun sangat signifikan dibanding tahun lalu. Namun untuk sepeda motor diprediksi terjadi peningkatan yang cukup signifikan," pungkas Adita.