POPULAR STORIES

Saat Beli BBM Lebih Pilih Mana, Pakai Nominal Rupiah Atau Liter?

Saat Beli BBM Lebih Pilih Mana, Pakai Nominal Rupiah Atau Liter? Ilustrasi pembelian BBM (ist)

KabarOto.com - Belasan tahun yang lalu, kebiasaan orang dalam membeli bahan bahan minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) adalah dengan berdasarkan takaran liter yang dibutuhkan. Karena mesin dispenser saat itu masih menganut sistem analog.

Berbeda dengan mesin pengisian BBM saat ini, yang sudah berteknologi digital dan canggih, sehingga operator dapat langsung menekan jumlah liter BBM yang dibutuhkan, agar dapat keluar dengan tepat.

Tak hanya itu, saat ini juga timbul kebiasaan baru, yakni mengisi BBM dengan berdasarkan nominal Rupiah. Misalnya membeli bensin dengan nominal Rp 15 ribu, ketimbang membeli BBM sejumlah sepuluh atau dua belas liter.

Proses pengisian BBM

"Membeli BBM dengan menggunakan patokan nominal rupiah memang lebih mudah ketimbang menggunakan jumlah liter. Karena harga BBM per liter memiliki pecahan yang kecil. Sehingga jika membeli BBM dengan menggunakan takaran liter, saat membayar harus mengeluarkan nominal uang dalam pecahan kecil," ujar Ernes Kurniawati, salah seorang pengelola SPBU di bilangan Jakarta Selatan.

Jika harga bensin per liter Rp 7.350, pembelian dengan patokan jumlah liter akan membuat Anda harus menyiapkan uang receh atau petugas SPBU harus menyiapkan uang kembalian. Sebaliknya pembelian dengan takaran nominal rupiah akan lebih mudah dan mempercepat transaksi, misalnya Rp 100 ribu atau Rp 150 ribu.

Baca Juga: Pasokan BBM Di SPBU Terdampak Tsunami Banten Terus Ditingkatkan

Semakin meningkatnya pengguna kendaraan roda empat dan juga roda dua setiap tahun membuat antrean selalu terjadi di SPBU. Bayangkan kalau semua konsumen ini menggunakan takaran liter dan harus menunggu uang kembalian dari petugas SPBU.

Transaksi makin cepat dengan non tunai

Meski begitu, masing-masing cara punya kelebihan dan kekurangan. Pembelian dengan patokan nominal rupiah membuat transaksi menjadi lebih cepat. Namun angka literan BBM yang masuk ke tangki kendaraan biasanya tidak bulat. Misalnya 9,61 liter untuk pembelian BBM beroktan tinggi seharga Rp 100 ribu.

Baca Juga: Jalin Kerjasama, Pertamina Dan Jasa Marga Pastikan BBM Di Rest Area Aman

untuk menghindari kecurangan, Anda juga sebaiknya memperhatikan proses pengisian dari awal hingga akhir. Setelah itu, struk transaksi wajib diminta agar bisa dilihat apakah uang yang dikeluarkan sesuai dengan jumlah takaran liter BBM yang dibeli.

Sementara pembelian dengan patokan jumlah liter memudahkan pemantauan pada saat pengisian BBM, dan juga dapat digunakan untuk mengukur konsumsi bahan bakar secara mudah. Selain itu, untuk mempercepat transaksi, sebaiknya Anda melakukannya dengan cara non tunai alias menggunakan kartu debit atau kredit.