Pemudik kini tak perlu khawatir kehabisan BBM saat mudik melewati jalan tol. Pasalnya, PT Pertamina (Persero) menyiagakan motor untuk mengangkut BBM bagi pemudik yang kehabisan bahan bakar.

Sebagian masyarakat kini lebih kritis dalam urusan pemilihan bahan bakar, hal tersebut tentunya merupakan pengaruh dari kenaikan harga bbm yang terjadi beberapa waktu lalu.

Libur panjang akhir pekan sudah berakhir, sebagian pemudik telah kembali ke kota masing-masing untuk kembali beraktivitas seperti biasa. Ternyata PT Pertamina mencatat adanya peningkatan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) di DI Yogyakarta saat libur panjang 28 Oktober hingga 1 November.

Pertamina berencana akan menghapus bahan bakar minya jenis Premium dan Pertalite. Jika benar akan dihapus, banyak pihak melihat akan muncul polemik baru, berpotensi mengganggu stabilitas publik. Apalagi, saat ini perekonomian sedang menurun, daya beli masyarakat juga berkurang karena wabah Covid-19. “Harusnya Pertamina tidak memaksa masyaraat untuk beralih ke Pertamax yang harganya mahal,” terang Pemerhati Energi, Barri Pratama.

Berbicara tentang bahan bakar kendaraan, Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) No 20 Tahun 2017, memberi syarat baku terkait mutu emisi gas buang kendaraan bermotor. Pemasok hanya mendistribusikan sesuai standar EURO 4.

Perilaku kriminal terkait penyalahgunaan bahan bakar kembali ditemukan. Satuan Reserse Kriminal Polresta Banyumas mengamankan dua pelaku, AP dan YP (5/3) yang melakukan tindakan penyalahgunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) solar di Purwokerto, Banyumas.

Salah satu perusahaan yang promo menyambut Hari Kemerdekaan adalah SPBU BP. Dimana SPBU ini akan mengisi tangki BBM Sobat KabarOto hingga full tank secara gratis, tentunya syarat dan ketentuan berlaku ya.

Selama arus mudik dan arus balik yang berlangsung satu pekan diwarnai dengan berbagai kisah. Baik dari para petugas maupun pemudik. Tak pelak, walaupun sudah dihimbau untuk selalu memiliki pasokan bahan bakar yang cukup selama perjalanan, masih ada saja pemudik yang kehabisan BBM.

Belasan tahun yang lalu, kebiasaan orang dalam membeli bahan bahan minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) adalah dengan berdasarkan takaran liter yang dibutuhkan. Karena mesin dispenser saat itu masih menganut sistem analog.

Perusahaan otomotif saat ini berlomba-lomba untuk menciptakan kendaraan listrik yang ramah lingkungan. Oleh karenanya, kendaraan berbahan bakar minyak diprediksi akan punah pada tahun 2050.

Terkadang keselamatan di tempat umum tidak menjadi prioritas bagi sebagian orang, contohnya perilaku saat mengisi bbm yang tidak memenuhi prosedur.