KabarOto.com - Siapa yang tidak suka dengan off-road. Menggunakan mobil berada di jalur ekstrem atau hutan belantara begitu menyenangkan. Apalagi mengikuti balap off-road yang menantang adrenalin tentu menjadi dambaan para pencinta petualang.
Nah, bagi Anda yang mau membuat mobil off-road mungkin bertanya, berapa bujet yang mesti dikeluarkan untuk memulai bangun mobil tersebut? Offroader Julian Johan yang sudah memulai off-road sejak SMP memberikan rincian anggaran untuk membuat mobil off-road bagi pemula.
Baca Juga: Digemari Pembalap, Apa Keuntungan Pakai Sasis Tubular?
Hal pertama tentu harus ada mobil. Menggunakan mobil standar yang terjangkau digunakan adalah Suzuki Jimny atau Suzuki Katana buatan tahun 1990an. Mobil tersebut menurut pria yang biasa disaja Jeje ini sudah memiliki standar untuk digunakan dalam off-road.
"Yang pertama tentu memilih mobil yang tepat, setelah itu berlanjut di urusan safety, baru masuk ke lain-lainnya. Safety ini sangat penting kalau di off-road, karena berhubungan sama keselamatan pengemudinya. Apalagi bagi pemula untuk menambah jam terbang," terang Jeje dalam di live Instagram Kabaroto, Jum'at (24/4).
Langkah selanjutnya adalah memasang roll bar dengan bujet Rp 10.000.000, kemudian jok lokal sepasang Rp 5.000.000, Safety Belt 4 titik Rp. 2.000.000, Cut Off mesin Rp. 200.000, tabung pemadam Rp. 500.000. "Kalau ditotal untuk safety aja itu sekitar Rp 20.000.000, itu standar ya," terang Jeje.
Setelah safety, kemudian saran dia adalah membangun sektor kaki-kaki. Untuk per, Jeje menyarankan mengikuti bawaan Jimny atau Katana, untuk sokbreker perlu diupdate dengan harga Rp 5.000.000. Sementara pelek bawaan masih bisa diandalkan, hanya ban saja mungkin yang harus diganti, harganya 4 ban Rp 4.000.000. Total untuk safety dan kaki-kaki sekitar Rp 29.000.000.
"Standaran itu udah bisa ikut speed off-road kelas standar 1000 cc G21 kodenya. Rame tuh kelas yang ikut. Kalau biaya pendaftaran di total-total bisa sekitar Rp 2.000.000. Ini untuk kejuaraan nasional, kalau lebih kecil murah," terangnya.
Lalu apakah mesin perlu ditingkatkan juga? Menurut Jeje yang penting belajar pengendalian saja dulu dan mempelajari karakter mobil, agar ada stepnya, dia meminta untuk menikmati setiap langkahnya. "Kalau sudah, mesin nanti saja. Yang penting belajar handling, kalau dikasih mesin yang tinggi nanti belajarnya malah gak efektif, latih saja dulu pengendalian biar pintar," tegasnya.
Baca Juga: Off-Roader Geruduk Julian Johan Jejelogy Weekend Fun Offroad
Jika memang sudah bisa menguasai semua teknik dan pengendalian saat off-road, baru mesin ditingkatkan. Untuk hal ini menyesuaikan dengan bujet yang dimiliki. "Kalau sudah mahir, baru deh mesin ditingkatkan. Menyesuaikan bujet juga dan bengkel tentunya, sampai sejauh mana punya bujet, bengkel akan ngikutin," tambah dia.
