KabarOto.com - Penerapan #DirumahAja ditambah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat banyak pekerja yang terkena dampak. Tak sedikit warga yang mengeluh pendapatannya jauh berkurang bahkan nol rupiah. Sopir transportasi umum baik konvensional maupun online, menjadi salah satu pekerja yang berdampak.
Agar kebijakan ini bisa berlangsung lancar, pemerintah telah memutuskan beberapa kebijakan bantuan sosial yang baru. Kebijakan bantuan sosial dibuat untuk membantu masyarakat berdampak akibat penyebaran Covid-19.
Baca Juga: PSBB Diberlakukan, Sopir Taksi Hingga Truk Dapat Insentif Selama 3 Bulan
Salah satu bantuan sosial yaitu Program Keselamatan oleh Polri. Ini semacam Program Kartu Pekerja yang mengombinasikan bantuan sosial dan pelatihan. Namun, sebelum mendapat insentif ini para sopir harus mengikuti pelatihan yang digalakan.
Disiarkan di media sosial facebook TMC Polri, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo, S.I.K, M.T.C.P Dirlantas Polda Metro Jaya menjelaskan terkait keberlangsungan pelatihan untuk sopir-sopir transportasi umum.
"Pemerintah bekerja sama dengan pihak Polri kemudian melaksanakan suatu program yang disebut Program Pelatihan 2020, mengombinasikan antara pelatihan dan pemberian bantuan," jelasnya.
Pelatihan dilakukan secara online di pool masing-masing. Sekitar 40.000 sopir angkutan umum akan diberi pelatihan. Selama 20 hari pelatihan, setiap harinya ada 2.000 orang di 50 titik dengan masing-masing pool satu instruktur.
Nah, usai melaksanakan pelatihan online tersebut, para sopir berhak mendapatkan insentif sebesar Rp 600.000 yang akan diberikan selama tiga bulan mulai April hingga Juni.
Baca Juga: Bluebird Hadirkan Layanan Pengiriman Barang BirdKirim Lewat Aplikasi
"Adanya pelatihan ini kita jadi sedikit mengerti tindakan apa yang kita lakukan saat ada penumpang yang terkena (Covid-19), tadi diarahkan ke klinik terdekat," ujar Sanusi salah satu pengemudi taksi Bluebird.
