POPULAR STORIES

Sepele Tapi Vital, Ini Bagian Mobil Yang Harus Dicek Saat Musim Hujan

Sepele tapi Vital, Ini Bagian Mobil yang Harus Dicek Saat Musim Hujan Biasanya pemilik kendaraan hanya konsentrasi di perawatan bodi, tak ada salahnya merambah ke sektor lain (Foto: Kipli)

KabarOto.com - Di kala musim hujan tiba, umumnya pemilik mobil hanya konsentrasi kepada perawatan bodi semata. Namun tahukah Anda jika beberapa bagian mobil lainnya pun ternyata tak kalah penting untuk mendapatkan perhatian lebih dari Anda!

Berikut ini KabarOto ingin sedikit merangkum mengenai beberapa komponen yang kerab luput dari perhatian kita, namun ternyata berdampak besar bagi kendaraan Anda.

Bagian Perawatan Mobil

Karet boot as roda & rack steer:

Saat memasuki musim hujan, bagian yang paling cepat rusak pada bagian kaki-kaki adalah karet-karet, seperti boot as roda & rack steer yang memang umumnya memiliki masa pakai yang cukup lama, namun bagian ini pun tak kalah penting untuk Anda periksa.

“Biasanya karet kaki-kaki orisinal punya masa pakai sekitar 5 tahun jika pemakaiannya pun tidak sembarangan,” jelas Nirawansyah, Chief Mechanic Nusantara Motor, Jakarta Barat.

Pria yang akrab di sapa Wira itu pun menjelaskan, jika karet rusak seperti pecah, maka air pun akan masuk ke dalam dan dapat menimbulkan karat pada komponen tersebut. Jika sudah rusak atau robek, segera ganti dengan yang baru.

Baca juga: Awas, Jas Hujan Ponco Terbukti Buat Celaka Bikers!

Bagian Perawatan Mobil

Karet Tie Rod, Ball Joint, & Link Stabilizer:

Sama halnya seperti karet boot as roda & rack steer, komponen karet tie rod, ball joint, & link stabilizer juga rentan sekali terhadap kerusakan seperti robek,

“Penyebabnya bukan hanya usia pakai, tapi penggunaan pelumas seperti gemuk yang terlalu banyak juga mempengaruhi kualitas karet jadi makin melar hingga rusak,” beber Wira.

Pria 2 anak tersebut melanjutkan, bahwa kerusakan karet ditandai dengan bunyi besi beradu akibat ausnya engsel dan gesekan pada komponen tersebut.

Bagian Perawatan Mobil

Tekanan Angin & Tapak Ban:

Simpel namun cukup krusial, jika tekanan angin kurang atau terlalu keras pada ban mobil, maka dapat berimbas pada konsumsi bbm yang boros hingga daya cengkram yang tidak optimal, “Umumnya, tekanan angin yang direkomendasikan pabrik untuk ban radial pada kendaraan penumpang adalah 30-32 psi,” jelasnya.

Untuk tapak ban, Ia pun menyarankan untuk menggunakan ban tipe directional yang diklaim memiliki pola atau motif ban paling optimal dalam membuang air.

Bagian Perawatan Mobil

Cek Kabel-kabel:

Pada kompartemen mesin, hal ini sangat krusial, pasalnya kabel-kabel yang sudah mengelupas dapat menyebabkan
korsleting jika terkena air.

“Cek secara detail kabel pada mesin, jika didapati kabel mengelupas dapat segera diganti atau diakali sementara dalam kasus darurat menggunakan selotip khusus kabel dan bungkus secara rapat,” tutur Nurwasni Oman pemilik bengkel Prima Motor spesialis mobil Korea di kawasan Legok, Karawaci, Tangerang.

Baca Juga: Mau Musim Hujan Nih, Pilih Paket Detailing Motor Yang Mana?

Bagian Perawatan Mobil

Terminal Aki:

Menurut Oman, bagian ini sering disepelekan namun jika dibiarkan berlarut-larut juga dapat menyebabkan suplai arus listrik tidak lancar.

“Pertama amplas dan semprot WD40 pada terminal aki, setelah dikeringkan barulah pasang kutub positif negatif pada masing-masing terminal secara rapat, jika renggang akan menyebabkan oksidasi dan elektron dalam aki akan menimbun di kepala aki yang dapat mengganggu supla arus listrik,” imbuhnya.

Bagian Perawatan Mobil

Filter Udara:

Pria 40 tahun tersebut juga menyarankan, agar menukar sementara filter udara model kerucut atau open air dengan filter udara standar yang direkomendasikan pihak pabrikan.

Pasalnya jika filter tersebut terkena air dalam jumlah banyak, maka mesin akan ‘brebet’ hingga yang paling parah dampaknya dapat menyulitkan saat di starter. Jangan lupa untuk menutup kunci filter udara standar secara rapat, agar air tidak membasahi elemen filter.

Bagian Perawatan Mobil

Sekring:

Cek satu persatu sekring pada kotak sekring. “Pengecekan dapat dilakukan dengan 2 cara, yakni menggunakan tespen dan melihat langsung apakah tembaga didalamnya sudah hangus atau masih normal,” tutur Oman.

Selain itu, Ia mengingatkan jika hendak mengganti sekring pun harus dengan voltase yang sama sesuai standar yang direkomendasikan pada tutup sekring.