KabarOto.com - Bearing merupakan komponen krusial pada sepeda motor, berfungsi sebagai bantalan pada as roda depan dan belakang, sehingga memungkinkan putaran roda berlangsung dengan optimal dan tanpa kendala.
Selain itu, bearing juga berperan sebagai tumpuan beban bagi sepeda motor dan penumpang, sehingga kualitas material pada komponen ini harus tinggi agar dapat menjaga keawetan dan ketahanan dalam penggunaan jangka panjang.
Jika komponen tersebut mengalami kerusakan, biasanya dapat ditandai dengan munculnya karat dalam bentuk bubuk berwarna merah di bagian as roda belakang, pelek yang menjadi goyang atau oblak, serta perubahan pada bentuk dan tingkat presisi bearing. Terdapat banyak faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada bearing.
Baca Juga: 4 Perawatan Yang Bisa Diterapkan Agar Cat Bodi Mobil Awet
"Faktor kerusakan biasanya usia pakai melebihi kemampuannya, kesalahan pemasangan atau tak presisi, pakai spare part palsu juga perilaku berkendara, sering melewati jalan rusak," ujar Sub Department Head Technical Service PT Daya Adicipta Motora, Ade Rohman.
Bearing yang mengalami kerusakan, juga akan menyebabkan beberapa dampak, bisa dirasakan secara langsung oleh pengendara. Saat berkendara di jalan lurus dan rata, motor menjadi tidak stabil seperti bergoyang di bagian setang kemudi, terutama saat berada di kecepatan tinggi, ketika bermanuver atau berbelok motor menjadi oleng.
"Adapun ciri lainnya muncul suara mengganggu di bagian as roda depan atau belakang, ditandai dengan suara berdecit atau berderit. Putaran roda terhambat atau seret, sehingga menyebabkan laju sepeda motor menjadi kurang bertenaga," jelas Ade.
Jika kondisi tersebut dibiarkan, menurutnya akan berdampak kerusakan pada komponen lainnya seperti tromol, juga pada bagian pelek bahkan bisa membahayakan jika seperti kecelakaan.
“Bearing merupakan komponen sepeda motor yang tidak bisa diperbaiki, sehingga solusi yang tepat adalah melakukan penggantian menggunakan bearing dalam kondisi baru,” tutupnya.
