POPULAR STORIES

Sering Ganti Kekentalan Oli? Ini Kata Bengkel Performa

Sering Ganti Kekentalan Oli? Ini Kata Bengkel Performa

KabarOto.com – Sering kali pemilik mobil bergonta-ganti oli namun dengan kekentalan berbeda. Mungkin karena mengikuti harga, atau mendapat rekomendasi. Namun apakah hal tersebut berbahaya mesin mobil?

Jawabannya bisa berbahaya atau tidak berbahaya, sebab selama kekentalannya masih masuk batas yang dianjurkan oleh manual book mobil, maka itu baik-baik saja. Soal merek tidak masalah berbeda-beda, yang penting kekentalannya sama.

Kekentalan sama namun merek berbeda.

Baca juga: PTT Lubricants Hadirkan Pelumas, Harga Mulai Dari Rp30 Ribuan

“Paling mudah sebenarnya mengikuti anjuran di manual book itu sudah paling benar. Namun selama kekentalan oli masih batas wajar itu baik-baik saja, serta selalu flush oli apabila mengganti kekentalan oli,” ujar Yuda Resigama Owner AHT Garage.

Tetapi perlu diperhatikan, untuk mobil zaman sekarang dan standar tidak perlu kekentalan oli tinggi. “Misalkan mobil zaman sekarang pakai oli balap yang kekentalannya 20W-40, itu lama-lama merusak mesin. Komponen pastinya akan rusak seperti pompa olinya, karena harus bekerja keras,” jelasnya.

Lalu penggantian oli harus rutin dan sesuai waktunya, misalnya setiap 5.000 km atau enam bulan sekali. Telat mengganti oli bisa berbahaya, karena nantinya akan menimbulkan sludge atau lumpur.

Baca Juga : MG Gandeng ExxonMobil Sebagai Partner Pelumas Resmi

“Hal penting lainnya adalah jangan telat ganti oli. Mau baru ganti oli dan dipakai sebentar, tapi kalau sudah lewat dari enam bulan, lebih baik ganti dan jangan langsung dinyalakan. Karena dikhawatirkan pompa oli bisa rusak,” papar pria ramah itu.