KabarOto.com - Musim liburan kini telah berakhir, sebelum pengendara kembali menggunakan sepeda motor untuk rutinitas sehari-hari sudah sewajarnya memerlukan perawatan rutin.
Apalagi selama liburan, seringkali diwarnai dengan kemacetan lalu lintas dan menempuh jarak jauh bahkan hingga ratusan kilometer yang membuat kendaraan bekerja ekstra.
"Bagi pengendara yang melakukan perjalanan jauh saat liburan, sangat penting untuk memperhatikan kondisi sepeda motor sebelum kembali ke aktivitas sehari-hari. Dengan melakukan perawatan rutin yang tepat, motor dapat tetap berada pada performa terbaiknya serta memberikan kenyamanan maksimal selama digunakan," ungkap Frengky Rusli, Asst. General Manager CS Division, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing.
Baca Juga: Balik Mudik Lebaran Idul Fitri, Begini Cara Cek 2 Tipe Rem Sepeda Motor
Pergantian oli diganti sesuai intensitas penggunaannya
Biasanya oli mesin perlu diganti setiap 3 ribu km/ 3 bulan sesuai dengan buku petunjuk pemilik. Namun, frekuensi penggantian ini perlu disesuaikan dengan intensitas penggunaan kendaraan. Pemilik motor dapat memeriksa kondisi oli mesin dengan dipstick. Jika volumenya berkurang atau terlihat kotor, segera lakukan penggantian.
Tidak hanya itu, para pengendara sepeda motor matik juga perlu memeriksa kondisi oli transmisi. "Penggantian oli transmisi sebaiknya dilakukan setiap 12 ribu km atau 12 bulan, atau sesuai dengan intensitas penggunaan motor. Oli transmisi berperan penting dalam melumasi gir transmisi agar tidak cepat aus dan lebih awet," ujarnya.
Perlu pemeriksaan dan pergantian kampas rem setelah perjalanan jauh
Setelah perjalanan jauh yang mungkin melalui kondisi jalanan macet atau tanjakan dan turunan, penting bagi pengendara untuk memeriksa ketebalan kampas rem depan dan belakang. Jika sudah aus, segera lakukan penggantian untuk memastikan sistem pengereman yang optimal.
Adapun tanda-tanda bahwa kampas rem sudah aus biasanya dapat dirasakan oleh pengendara, seperti munculnya bunyi decitan ketika melakukan pengereman dan tarikan tuas rem terasa lebih dalam.
Komponen CVT berpotensi aus
Pastikan komponen CVT bersih dari kotoran dan tidak mengalami keausan. Adapun indikasi komponen CVT yang kotor atau mengalami keausan adalah kesulitan mencapai kecepatan maksimal saat berkendara.
"Jika terjadi hal seperti ini, periksa komponen CVT termasuk roller, clutch carrier assy atau kampas ganda, dan v-belt, ganti v-belt setiap 25 ribu km," katanya.
Perlunya mengatur kembali rantai motor
Bagi pengendara sepeda motor bebek atau sport perlu memperhatikan kondisi rantai setelah perjalanan jauh, yang mencakup pemeriksaan, penyetelan, dan pembersihan rantai.
Pemilik motor dapat melakukan penyetelan rantai sesuai dengan buku petunjuk pemilik serta membersihkan rantai dengan menggunakan pelumas khusus. "Perlu diperhatikan untuk tidak menggunakan oli bekas pada rantai karena dapat menyebabkan kerusakan," wantinya.
Baca Juga: Cara Perawatan Sepeda Motor Non Matik Pasca Mudik Lebaran Idul Fitri
Periksa kondisi ban motor
Ban memiliki peran yang krusial karena berfungsi untuk menopang beban kendaraan dan menjaga traksi dengan permukaan jalan. Ban yang sudah aus dapat mengurangi traksi, stabilitas, dan bahkan efektivitas pengereman.
Oleh karena itu, penting untuk memeriksa kondisi ban setelah perjalanan jauh, yang mencakup pemeriksaan tekanan udara serta memeriksa tampilan luar ban, termasuk periksa ketebalan alur dan tidak adanya lubang atau sobekan.
"Memeriksa ketebalan alur ban, pengendara juga dapat memeriksanya melalui TWI (Tread Wear Indicator) yang biasanya berbentuk tanda panah di pinggiran ban. Jika permukaan ban telah menyentuh tanda panah, maka menandakan ban sudah aus atau terkikis," lanjut Frengky.
Periksa kondisi filter udara motor
Filter udara yang kotor dapat menghambat aliran udara ke ruang bakar sehingga menyebabkan proses pembakaran menjadi tidak sempurna dan mengurangi performa motor secara keseluruhan.
Oleh karena itu, penting untuk memeriksa kondisi saringan udara terlebih setelah perjalanan jauh. Tanda-tanda kotornya saringan udara adalah tarikan gas yang lebih berat serta keluarnya asap hitam dari knalpot.
Jika mengalami gejala tersebut, segera periksa kondisi saringan udara. "Umumnya, penggantian saringan udara direkomendasikan setiap 12 ribu km sesuai dengan buku servis. Namun, frekuensi penggantian ini perlu disesuaikan dengan kondisi jalur yang sering dilewati pengendara," tutupnya.
