Soal Regulasi Baru ARRC 2024, Ini Tanggapan AHRT

Bimo Hariyadi
Bimo Hariyadi
Minggu, 28 Juli 2024
Soal Regulasi Baru ARRC 2024, Ini Tanggapan AHRT

Pembalap AHRT di seri keempat ARRC 2024 Mandalika (Foto: AHM)

Ukuran: 14
Font:
Audio:
Ctrl/Cmd + +/- untuk ukuran font
Ctrl/Cmd + F untuk fokus jenis font
Ctrl/Cmd + 0 untuk reset
Ctrl/Cmd + P untuk play/pause/resume audio
Ctrl/Cmd + S untuk stop audio

KabarOto.com - FIM Asia dan Komite ARRC tahun 2024 ini memberlakukan regulasi baru, yaitu pengurangan Rpm untuk semua pembalap, berlaku dalam beberapa tahap. Pertama, jika pembalap yang ada di 5 besar unggul 25 poin dari pembalap posisi 6, dan lebih rendah pada klasemen. Motor pembalap tersebut akan mendapatkan pengurangan rev limit sebanyak 200 RPM pada putaran berikutnya.

Kedua, pembalap yang ada di 5 besar unggul 50 poin dari pembalap posisi 6 dan lebih rendah. Motor pembalap tersebut akan mendapatkan pengurangan rev limit sebanyak 200 RPM lagi pada putaran berikutnya.

Baca Juga: Aturan Baru Pengurangan Rpm di ARRC 2024, Dianggap Merugikan Pembalap

Kemudian ketiga, pembalap di 5 besar unggul 75 poin dari pembalap posisi 6 dan lebih rendah. Motor pembalap tersebut akan mendapatkan pengurangan rev limit 100 RPM lagi di seri selanjutnya.

Astra Honda Racing Team (AHRT) salah satu yang ikut bertarung di ajag ini memberi komentar. Rizky Christianto- Manager Motorsport Dept PT Astra Honda Motor mengatakan, pada 2023 banyak yang menilai jika tim ini terlalu dominan, sampai akhirnya di final series, berada di posisi 1, 2 dan 3.

Regulasi ini tentu saja cukup merugikan mereka, karena pertama RPM nya berkurang, setelah itu mereka boleh menggunakan motor baru yang cc nya jauh lebih besar.

"Real cc mereka sekarang 321 cc, sedangkan kita (CBR) real CC nya hanya 249 koma sekian. Ini udah jauh perbedaannya. Ada juga yang memakai 4 silinder, memang ada beberapa adjustment di Rpm maupun di berat, cuma 321 cc ini cukup berat, keluh Rizky.

Meski sekarang mereka berada di posisi 1 dan 2 secara championship poin, dan selisih dengan rider ke 5 di atas 25 poin, rider 1 dan 2 kita sekarang sudah kepotong Rpm nya," tambah pria berkacamata ini.

Soal pengurangan Rpm Rizky mengaku membuat sulit tim, dan cukup mengganggu. Namun, itu semua dianggap sebagai tantangan, untuk tetap bisa bersaing dan menjaga performa tetap baik.

"Kita akali dengan memperbaiki speed di beberapa sektor, agar tampil lebih baik, balapan akan pertarungan yang cukup keras, mungkin sampai lap terakhir atau corner terakhir, jadi penentu siapa yang menang di sana," tuturnya.

Mereka coba mengakali, untuk mempercepat di cornering, dengan memperberat gear, supaya bisa lebih kencang, tetapi ini ada risikonya, motor akan lebih miring, kemudian risiko slide akan lebih besar.

Ramadhipa pun sempat crash pada babak kualifikasi ARRC 2024 Mandalika, saat dia coba push terjadi crash. "Kelemahan kita saat buka di tikungan. Kami mau tidak mau akan tetap mengikuti regulasi, potong berapa RPM kita akan mengikuti," tambahnya.

Menurut Rizky, mereka akan berusaha adjustment di gear, diperberat, supaya tetap pas dengan RPM maksimumnya, dan rider harus lebih latihan, serta memahami motor, agar bisa push maksimal supaya mendapat hasil yang lebih baik.

Lalu apakah ke depan AHRT akan melakukan protes soal aturan baru ini? "Kalau ada kekhawatiran cheating-cheating, karena menahan agar tidak terjadi pemotongan RPM, itu tidak mungkinlah," tambahnya.

Karena, menurut dia, ada aturan dan akan mengikutinya. "Masih bisa kita adjust, seperti mesin, chamsaft, timingnya masih bisa diatur, turunin power ban, tapi nanti itu di internal kita," yakin Rizky.

Baca Juga: Pembalap AHRT Mendominasi Race Pertama ARRC 2024 Mandalika

Ia menuturkan, regulasi 2024 terkait cc motor sudah merugikan, apalagi pengurangan RPM. "Intinya tidak ada menahan-nahan gap poin, karena setiap balapan kita berusaha untuk menang," tutup Rizky.

Tags:

#ARRC 2024 #Astra Honda Racing Team (AHRT)

Bagikan

Berita Terkait

Bagikan