POPULAR STORIES

Soal Transportasi Publik Bertenaga Listrik, Indonesia Perlu Belajar Dari Kota Gothenburg

Soal Transportasi Publik Bertenaga Listrik, Indonesia Perlu Belajar dari Kota Gothenburg

KabarOto.com – Era kendaraan listrik mulai merambah berbagai sektor, salah satunya transportasi publik. Indonesia yang bersiap memasuki era tersebut, ada baiknya belajar proses transisi di Eropa yang dinilai lebih maju.

Sebagai contoh, sebuah kota bernama Gothenburg yang berada di Swedia, sudah mulai berinvestasi dalam transportasi umum yang bebas fosil dan dilakukan secara berkelanjutan.

Kota Gothenburg sudah memiliki 145 bus Artikulasi Volvo Electric pada tahun 2020. Dan menargetkan seluruh bus kota yang beroperasi merupakan kendaraan listrik pada tahun 2030.

Kota terbesar kedua di Swedia ini menjadi tempat pengujian bus hibridia plug-in pada 2011 dan 2015. Selain itu, Gothenburg menjadi tempat pengujian kendaraan listrik pertama bus Volvo sebagai bagian ElectricCity yang menghasilkan banyak peminat.

“Elektrifikasi membutuhkan pemikiran baru, banyak komitmen, dan kesamaan visi,” kata Hanna Bjork, Manajer Keberlanjutan di Vasttrafik, yang bertanggung jawab atas transportasi umum di Goethenburg seperti dikutip dari siaran pers Volvo Bus.

Baca Juga : Kejar Target 2021, Hyundai Mengandalkan Mobil Listrik

Pada pergantian tahun 2021, kota Gothenburg ditargetkan memiliki sekitar 210 bus listrik baru. Selain menjadi armada listrik terbesar di Nordik, investasi ini merupakan langkah penting dalam mencapai tujuan menurunkan emisi karbon dioksida dari transportasi umum hingga 90% pada 2035.

“Kami tidak bisa menunggu dan akan meninjau semua perjanjian transportasi dan memastikan bahwa setiap pengadaan baru sejalan dengan rencana lingkungan dan iklim kami. Ini adalah target yang sulit dan perusahaan transportasi harus menindaklanjutinya dan menemukan solusi kreatif,” jelas Hanna Bjork.

Sementara itu, bagi operator angkutan umum Transdev langkah ini merupakan perubahan besar. Pasalnya, sekitar setengah dari armada busnya di Gothenburg akan menjadi bus listrik. Transdev memiliki tanggung jawab keseluruhan untuk semua yang ada sebelum operasi dimulai, termasuk memilih teknologi yang tepat, melatih karyawan, menemukan dan menyesuaikan depo bus, serta memastikan ketersediaan infrastruktur pengisian daya dan kapasitas listrik yang tepat.

Transdev memiliki pengalaman luas dengan proyek skala besar dan memiliki beberapa armada bus listrik di Swedia, Belanda dan Prancis.

Bus yang akan beroperasi pada total 34 rute di dalam dan sekitar Gothenburg, akan diisi daya (charge) melalui kabel di depot semalaman dan di stasiun pengisian daya pada rute tersebut.

Baca Juga : Penjualan Secara Global Kia Turun 5,9 Persen

Untuk menentukan infrastruktur pengisian yang optimal, Transdev telah membuat perhitungan dan analisis yang cermat dari semua rute bekerja sama erat dengan Bus Volvo dan pemasok teknologi pengisian daya.

Transdev memiliki hubungan kerja yang panjang dengan Bus Volvo, dan sejak 2018. Transdev menjalankan dua bus gandeng listrik dari Volvo di jalur 16 di Gothenburg. Volvo Bus dan ABB disebut sebagai mitra responsif yang telah beradaptasi dengan dan kebutuhan Transdev.

ABB merupakan pemasok 19 stasiun pengisian yang telah dipasang di 13 lokasi. Ini adalah solusi lengkap yang mencakup pengisi daya 450 kW dan semua peralatan yang diperlukan untuk sambungan listrik. Stasiun pengisian daya terhubung dengan ABB Ability, yang memungkinkan untuk memantaunya dari jarak jauh dan mengonfigurasi titik pengisian daya, dan secara proaktif memelihara peralatan.

Bus Volvo telah memainkan peran penting dalam perjalanan Swedia barat menuju elektrifikasi, baik sebagai pemasok teknologi baru maupun sebagai mitra.

Baca Juga : Tesla Nyaris Tembus Target Penjualan Tahunan

Ketika bus baru mulai meluncur ke jalan-jalan Gothenburg pada Desember 2020, Bus Volvo akan memiliki kesempatan untuk mengikuti salah satu armada bus listrik terbesar di Eropa dalam jarak yang sangat dekat.

Untuk dapat melakukan perubahan besar ke teknologi baru diperlukan kerja sama erat antara beberapa aktor berbeda, baik swasta maupun publik. Pemasok listrik Goteborg Energi telah memastikan bahwa ada cukup listrik untuk bus.

Selain memperkuat kapasitas jaringan listrik, mereka telah memasang kabel baru di bawah tanah dan membangun stasiun trafo. Secara paralel, Kota Gothenburg telah menyediakan lahan untuk depo dan membangun kembali pemberhentian akhir untuk mengosongkan ruang untuk stasiun pengisian.

Transisi ke bus listrik berarti banyak manfaat bagi penduduk dan kota. Selain transportasi umum yang bebas emisi dan tenang, terdapat peningkatan peluang untuk memungkinkan Gothenburg tumbuh di tempat-tempat yang sebelumnya tidak memungkinkan untuk dibangun karena kebisingan dan polusi udara.