KabarOto.com - Peresmian SPKLU di Senayan City, Jakarta Pusat (06/09), berhasil dilakukan antara pihak Senayan City dengan Voltron yang menempati lokasi B1 zona biru area parkir pusat perbelanjaan tersebut.
Charging hub Voltron menempati 6 lot parkir dengan 6 mesin kapasitas AC 22kW yang dapat digunakan oleh semua jenis EV baik dari low cost car hingga high-end car.
Charging hub ini dibuka untuk umum mulai pukul 8 pagi s/d 10 malam, dan bagi penghuni apartemen juga dapat menggunakannnya di malam hari. Senayan City dan Voltron juga rencananya akan menambahkan mesin DC kapasitas besar pada lokasi lainnya dalam waktu dekat ini.
Baca Juga: Komunitas Mobil Elektrik Indonesia Rayakan Ulang Tahun Ke-2 Di BSD Tangerang
Rangkaian peresmian charging hub di Senayan City ini dibarengi dengan Voltron All New App – EV Digital. Semua kemudahan dan kenyamanan penggunaan, pengisian energi listrik ada disana bagi pengguna EV. Aplikasi ini sudah tersedia dan bisa diunduh di Apps Store bagi pengguna smartphone berbasis iOS dan Play Store bagi pengguna smartphone berbasis Android.
“Setelah melalui proses pemilihan jasa dan layanan SPKLU, Senayan City memilih bekerjasama dengan Voltron. Hal ini dilakukan karena Voltron telah memenuhi semua aspek yang dibutuhkan termasuk aspek legal, perijinan resmi dari pemerintah untuk menyelenggarakan usaha SPKLU mandiri,” ujar Selvyn, selaku Center Director Senayan City.
Baca Juga: Rahasia Mobil Formula E Tercepat, Ternyata Pada Bagian Ini
Voltron Charging Station Senayan City ini merupakan unit ke-120 di Jakarta dan bagian ke-700 unit se-Indonesia. Masyarakat bisa menggunakan fasilitas tersebut untuk mengisi ulang daya baterai kendaraannya dengan tarif Rp 2.466,74/kWh.
Sementara itu, Abdul Rahman Elly, Founder & CEO yang diwakili oleh Andrian Novarianto, General Manager PT Exelly Elektrik Indonesia (Voltron) menyampaikan, “Dengan adanya kerja sama ini, memberikan keleluasaan kepada kami untuk mempercepat penambahan lokasi-lokasi strategis pemasangan SPKLU Voltron serta program-program bekelanjutan yang melibatkan semua stakeholders elektrifikasi di Indonesia baik pemerintah, swasta, NGO, komunitas, dan lainnya."
