POPULAR STORIES

Tekanan Ban Motor Trail Harus Dikurangi Saat Melintas Di Tanah, Ini Alasannya

Tekanan Ban Motor Trail Harus Dikurangi Saat Melintas di Tanah, Ini Alasannya Agar menapak di tanah, tekanan angin ban motor trail harus dikurangi (Foto: Yamaha)

KabarOto.com - Motor trail saat ini banyak digunakan oleh pencinta motor petualang. Selain tampilannya yang kokoh, menunggangi kuda besi itu terlihat lebih macho. Apalagi saat melaju di jalan berbatuan dan juga tanah, motor jenis ini sangat bisa diandalkan.

Namun tahukah Anda, jika mengendarai motor trail di jalan tanah dan bebatuan, harus mengurangi tekanan anginnya. kenapa hal tersebutharus dilakukan? Instruktur Yamaha Riding Academy (YRA), Muhammad Arief memaparkan tujuannya.

Baca Juga: Cara Mudah Tunggangi Yamaha WR155R

Menurut Arif, jika tekanan angin terlalu keras, kemungkinan besar motor tergelincir jika melintasi jalan bertanan dan licin. “Tujuannya untuk traksi roda ke jalan, terutama di jalanan basah yang licin. Itu butuh traksi yang lebih besar, jadi harus dikempesin," teranngnya, beberapa waktu lalu.

Pengguna motor trail di jalan berbatu (Foto: Yamaha)

Jika dikurangi anginnya, permukaan ban akan lebih menapak tanah. "Tapi jangan terlalu kempis juga," tambahnya. Namun demikian, Arief ingatkan, ban dikempiskan jika melintas di jalan tanah. Jika berada di jalan aspal jangan sekali-kali dikurangi tekanan anginnya. Hal itu dapat menggangu stabilitas kendaraan.

Sebagai informasi, pada motor umumnya motor yang menggunakan ban tipe on road, tekanan anginnya 26-29 psi untuk depan dan 30-33 psi belakang. Sementara ban motor trail ukurannya 22 psi untuk Yamaha WR155.

Baca Juga: Yamaha Beri Pengetahuan Cara Mengendarai WR155 Di Medan Off-road

namun, Arif mengingatkan, tekanan ban harus disesuaikan dengan postur tubuh pengendara. “Setiap tekanan berbeda-beda. Jika dikendarai pengemudi gemuk, jangan terlalu kempis, karena potensi bocornya akan besar," tambahnya lagi. Motor trail masih menggunakan karet bundar dengan ban dalam, bukan tubeles.