KabarOto.com - Land Rover Defender terkenal dengan 2 mesin diesel legendarisnya, yaitu 200Tdi dan 300Tdi. Namun jika anda berniat membeli mesin yang terkenal bandel, baiknya waspada jika mengeluarkan asap putih.
Land Rover merupakan kendaraan 4x4 asal Inggris yang terkenal handal di medan off-road. Kiprahnya pun semakin terang saat mobil legendaris ini dipakai diajang Camel Trophy. Dimana ini merupakan acuan dari event ekspedisi off-road yang mendunia.
Mobil ini terkenal dengan spesifikasinya yang serba konvensional. Namun efektif buat off-road dan tangguh. Seperti mesin Land Rover Defender yang cukup melekat dengan dua jenis mesin legendarisnya.
Baca juga: Heritage Customs Valiance Versi Atap Terbuka Dari Land Rover Defender
Land Rover Defender dibelahan dunia serta di Indonesia kenal dengan 2 mesin legendaris, yaitu 200Tdi dan 300Tdi. Dikalangan off-roader pengguna Land Rover Defender pastinya cukup mengidolakan kedua jenis mesin ini.
Keduanya tergolong mesin konvensional yang bandel dan tidak melibatkan banyak peranti eletronik. Kedua mesin diesel ini memiliki kapasitas sama, yaitu 2.500 cc.
Mesin 200Tdi dan 300Tdi tidak hanya digunakan Defender saja. Land Rover Discovery 1 dan Range Rover Classic juga menggunakan mesin ini. Mesin ini pun sekarang semakin diburu para penguna Land Rover.
Namun sebelum membeli, baiknya kalian tahu dulu. Walau sudah terkenal tangguh, tetap saja mesin yang sudah lama pastinya ada masalah-masalah kecil. Seperti pada umumnya mesin diesel, ciri mesin yang sehat bisa dilihat dari asap buangannya.
Asap hitam masih bisa ditolerir, penyebabnya lebih pada setelan bahan bakar diesel yang terlalu boros. Namun, kalau asap dari knalpot berbau sangit dan warnanya keputihan, sebaiknya waspada.
Baca juga: Land Rover Hadirkan Varian Baru Defender 130 Outbound
Beberapa penyebab mesin mengeluarkan asap putih itu, salah satunya terjadi kebocoran pada sil turbo. Cek apakah ada rembesan oli pada rumah keong menuju manifold, bila iya harus diwaspadai.
Jika terlihat rembesan oli, maka tanda tersebut mengacu terjadinya kerusakan pada unit Turbo. Untuk mesin 200Tdi menggunakan turbo Garret T2, sedangkan 300Tdi menggunakan AlliedSignal T25.
Banyak orang berpendapat bahwa mesin 200Tdi lebih bandel dibandingkan 300Tdi. Khusus 300Tdi, sebaiknya waspadai bagian silinder headnya yang sedikit lebih rentan terhadap keretakan jika dibandingkan dengan 200Tdi.
