kabarOto.com - Ada kabar kurang menggembirakan dari salah satu produsen mobil asal Jepang, Nissan. Pasalnya, mereka akan mengakhiri penjualan model crossover andalannya, Juke.
Dikutip dari Automotivenews, Nissan Amerika menyebut, Juke dicoret dari daftar model yang dijual di Amerika Serikat, karena penjualannya yang terus merosot. Catatan yang ada menunjukan, sepanjang tahun 2017 lalu, Nissan Juke hanya terjual 10.157 unit atau anjlok 48% dibanding tahun sebelumnya.
Setelah pertama kali diperkenalkan pada tahun 2010, penjualan Juke di AS sempat melebihi 35.000 unit dalam setahun pertama, dan terus naik melampaui 38.000 per tahun pada tahun 2013 dan 2014.
Namun satu tahun kemudian penjualannya mulai jatuh, menjadi 27.000 pada tahun 2015, kurang dari 20.000 pada tahun 2016 , dan lebih dari 10.000 pada tahun 2017 lalu. Puncaknya, bulan lalu Nissan hanya berhasil menjual 41 Jukes di AS, dibandingkan dengan hampir 900 pada bulan yang sama tahun lalu, dan lebih dari 2.500 pada Juni dari tiga tahun sebelumnya.
Meredupnya penjualan Nissan Juke di Negeri Paman Sam itu, tak lepas dari minat masyarakat terhadap mobil tersebut. Mereka enggan memilih Juke karena tidak memiliki ruang kargo yang luas. Selain itu ruang bagi penumpang belakang yang sempit dan plafon atap yang rendah dirasa tak leluasa bagi penumpang di belakang.
Namun Nissan beranggapan bahwa Juke adalah crossover sport, yang diperuntukan bagi konsumen usia muda yang masih lajang. Dengan kata lain, mobil ini bukanlah mobil untuk keluarga dan mengangkut banyak orang. Tapi, alasan itu terbukti tak mempan.
Baca juga: Wow... Nissan Juke Ternyata Sudah Terjual 1 Juta Unit!
Meski begitu, Nissan masih bisa bernapas lega di Eropa. karena pada pekan ketiga bulan Juli lalu, pabriknya di Sunderland Inggris, berhasil mencatatkan produksi yang ke-1 juta. Dengan Rata-rata penjualan di wilayah Eropa mencapai 95.000 unit tiap tahunnya.
