Test Drive Toyota HiAce Premio - Senyaman Menyetir Innova dan Fortuner
KabarOto.com - Toyota HiAce sudah lama dikenal dengan kemampuannya mengangkut lebih dari selusin penumpang sejak tahun 1967. Hingga kini, Toyota tetap mempertahankan eksistensinya untuk keperluan niaga seperti usaha travel dan lainnya.
Pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 beberapa waktu lalu, PT Toyota Astra Motor (TAM) secara resmi meluncurkan HiAce Premio bersamaan dengan sport car Toyota GR Supra. Nah, Kabaroto mendapatkan giliran untuk merasakan varian HiAce terbaru itu selama beberapa hari.
Impresi pertama, tentu saja yang tak familiar melihat bodi 'oversize' dari HiAce Premio merasa ciut dan nyali kendur. Belum lagi membawanya berkeliling di kawasan Jabodetabek, rasanya suatu hal yang mubazir apalagi isinya hanya pengemudi sendirian.
Toyota merevisi desain dari minibus mereka ini dengan konsep yang modern. Contoh yang paling terlihat ada di fascia yakni hadirnya semi-bonnet sebagai tempat bertenggernya mesin 1GD-FTV dengan lampu utama bernuansa kristal dan grille berpalang besar dengan aksen krom layaknya sebuah travel premium.
Bodi bongsor Premio sangat terlihat panjang dengan model sliding door untuk tempat masuk penumpang di belakang. Kaca pun hanya bisa dibuka pada bagian sliding door dan kursi penumpang baris keempat.
Baca Juga: Test Drive BMW 530i M Sport CKD - Serba Nyaman Dengan Paket M Sport
Menilik desain buritan Premio, cenderung terlihat standar saja, hanya tertulis merek dan model pada pintu bagasi dan tail lights yang dilengkapi semacam sirip pada mikanya. Namun, jika diperhatikan secara seksama, kaca belakang HiAce Premio terlihat lebih besar secara dimensi ketimbang generasi sebelumnya.
Sebagai bayangan, panjang 5.265 mm HiAce Premio ini hanya menutupi 3/4 bodi Toyota Alphard dan Fortuner ketika disejajarkan. Namun ketika masuk ke kabin yang nyaman, perasaan was-was menyetir minibus gambot tadi seketika hilang.
Ketika mencoba jalan mengitari kawasan Gading Serpong, Tangerang. Rasanya seperti menyetir Toyota Innova atau Fortuner, baik sendiri maupun ketika kami coba dengan memasukkan 12 orang sebagai penumpang.
Posisi duduknya yang relatif tinggi membuat nyaman pengemudi untuk melihat sekeliling, dibantu kaca depan dan samping yang besar membuatnya tak khawatir akan blind spot.
Tuas transmisi pun mudah dijangkau, membuat lebih mirip menyetir Innova atau Fortuner adalah kemudi dan instrumen dasbornya walau tanpa tombol audio dan tak dilengkapi sistem entertainment apapun.
Layaknya Innova dan Fortuner, diameter lingkar kemudi juga enak digenggam, pun untuk memutar setir tak butuh tenaga besar juga kopling terasa enteng. Mengoperasikan tuas transmisi juga terasa akurat dan mudah. Tak ada gejala keras atau tersendat saat memindah dari posisi gigi rendah ke tinggi, atau sebaliknya.
Mesin 1GD-FTV berteknologi VNT Turbo punya tenaga 156 dk di 3.600 rpm dengan torsi 420 Nm di 1.600-2.200 rpm. Hasilnya, ketika mobil diajak jalan di dalam kota maupun jalan bebas hambatan, Hiace Premio ini masih terasa lincah berakselerasi.
Baca Juga: Test Drive MINI Cooper S Countryman - Rakitan Lokal Dengan Fitur Melimpah
Jalan santai di kecepatan 100 kpj, jarum tachometer hanya berada di kisaran 1.750 rpm. Apabila lebih santai lagi, jalan 80 kpj, jarum hanya menunjukkan angka 1.500 rpm. Menggunakan pola mengemudi tersebut, konsumsi bahan bakarnya bisa sangat irit untuk ukuran minibus menyentuh 12,6 kpl.
Diajak berakselerasi pun, mobil ini tak malu-malu. Spontan ketika injak pedal gas dalam-dalam, dorongan torsi sebesar 420 Nm paling terasa di putaran 2.000-3.000 rpm dan membuat badan sedikit menempel di jok.
Enaknya lagi, dengan torsi sebesar ini, saat di exit tol BSD atau Pondok Aren dengan kondisi jalan memutar dan menanjak tak butuh tenaga ekstra untuk Hiace Premio. Bahkan mesinnya sanggup jalan pada posisi gigi 6 di kecepatan 60 kpj, Mantap!
Sempat mengetes kecepatan, tenaga besar ini bikin spidometer Hiace Premio mudah saja merangkak naik hingga 140 kpj sebelum akhirnya melambat.
Baca Juga: Test Ride Viar Cross X 250 ES - Trail Lokal Rasa Special Engine
Melibas tikungan dengan kecepatan 50 kpj, Hiace Premio minim gejala body roll yang biasa terasa di mobil dengan bodi bongsor. Sistem suspensi MacPherson strut di depan dengan per daun di belakang, cukup baik meminimalisir limbung di kecepatan tinggi, namun tanpa mengorbankan kenyamanan di kecepatan rendah.
Stabilitas ini dibantu ban berukuran 235/65R16 buatan Bridgestone. Serunya lagi, walau bodinya besar, ternyata sistem peredaman terbilang cukup baik. Road noise yang biasa mudah terdengar dari ban dan gesekan jalan, kini minim terdengar.
Hebatnya lagi, desain bodi yang kotak ini ternyata cukup baik aerodinamikanya. Umumnya, pada kendaraan berbodi besar, saat diajak jalan di kecepatan tinggi, sering terdengar suara angin akibat turbulensi di area spion. Namun pada hiace Premio, suara turbulensi angin ini sangat minim terdengar.
Rasanya dengan harga Rp 516 jutaan, pengusaha niaga maupun pemilik pribadi tak akan merasa rugi jika dibandingkan nilai sekaligus fitur yang ditawarkan, cukup menarik!
Spesifikasi | Keterangan |
Tipe bodi | Minibus, 12 penumpang |
Mesin | 1GD-FTV VNT Turbo 2.800 cc |
Tenaga Maksimum | 154 dk |
Torsi Maksimum | 420 Nm |
Transmisi | 6-percepatan Intelligent Manual Transmission (IMT) |
Suspensi depan/belakang | McPherson per keong/per daun semi eleptic |
Rem depan/belakang | Piringan (disc brake), ABS |
Panjang total | 5.915 mm |
Lebar | 1.950 mm |
Tinggi | 2.280 mm |
Jarak sumbu roda | 3.860 mm |
Total jarak tempuh | 247 km |
Konsumsi bahan bakar rata-rata | 12,6 kpl |
Properti | PT Toyota Astra Motor |
Harga | Rp 516 juta |
Rute Tes | BSD - Alam Sutera - Bintaro - Gading Serpong - Pamulang |
Tags:
#Toyota Hiace #Toyota HiAce Premio #PT Toyota Astra Motor