KabarOto.com - Mobil-mobil yang mendapatkan PPnBM 0 persen adalah yang memakai mesin 1.500 cc atau di bawahnya dan sudah menggunakan komponen lokal 70%. Namun, pemerintah memiliki wacana untuk memberikan insentif pada mobil dengan mesin 2.500 cc.
Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam pertemuan dengan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, awal pekan kemarin. “Sesuai arahan Bapak Presiden, time frame atau waktu pelaksanaan kebijakan ini akan dievaluasi," terang Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian, Selasa (16/3/2021).
Baca Juga: Dampak PPnBM 0 Persen, SPK Toyota Naik 94-155 Persen
Salah satu Agen pemegang Merek (APM) yang menjual mobil bermesin 2.000 sampai 2.500 adalah Toyota. Lewat Toyota Astra Motor (TAM), pabrikan Toyota ini meniagakan mobil Sport Utility Vehicle (SUV) seperti Toyota Fortuner dan juga MPV salah satunya Toyota Innova.
Saat dikonfirmasi, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor menyambut baik rencana tersebut. Anton menuturkan, pemerintah ingin mendukung industri Otomotif dalam negeri. "Tentu pemerintah ingin mendukung industri otomotif dalam negeri," ujar Anton.
Namun, Anton belum bisa menjelaskan tentang detail dari kebijakan yang akan dijalankan itu. "Tapi saya belum bisa komentar banyak, karena masih menunggu aturan detailnya," terangnya, Selasa (16/03/2021).
Lalu berapa prosentase komponen lokal untuk kedua mobil yang baru saja diberikan penyegaran pada tahun 2020 lalu itu? Anton pun masih belum bisa menjelaskan, dia harus melakukan pengecekkan ke TMMIN.
Toyota juga menurut Anton, sudah merasakan peningkatan penjualan sejak PPnBM sudah dijalankan mulai 1 Maret 2021 lalu. "Peningkatan signifikan, ini terlihat dari total surat pembelian kendaraan (SPK) yang dikeluarkan," terangnya.
Dihimpun dari data 1-8 Maret 2021, penjualan Toyota Avanza, Sienta, Rush, dan Yaris, SPK-nya naik 94% sampai 155%. Angka tersebut naik, dibanding Februari lalu, pada tanggal yang sama.
