POPULAR STORIES

Usai Formula E, Pengguna Kendaraan Listrik Diprediksi Meningkat

Usai Formula E, Pengguna Kendaraan Listrik Diprediksi Meningkat Produsen mobil di seluruh dunia sudah mulai menghadirkan mobil listrik untuk pasar Indonesia (Foto: KO)

KabarOto.com - Balapan mobil listrik Formula E berlangsung dengan meriah akhir pekan lalu, di Ancol, Jakarta Utara. Antusiasme masyarakat Jabodetabek untuk melihat pembalap-pembalap mobil ramah lingkungan ini sangat baik.

Puluhan ribu tiket terjual, dari berbagai kelas yang dihadirkan. Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo yakin, setelah event itu, masyarakat akan banyak menggemari kendaraan listrik.

Baca Juga: Dosen Teknik UI Angkat Bicara Rencana Toyota Calya Diubah Jadi Mobil Listrik

Dalam jangka menengah dan panjang, perkembangan mobil listrik bisa lebih cepat dari rencana yang dicanangkan pemerintah. "Dalam road map pengembangan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) yang disusun oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, kendaraan ini sangat potensial," ujar Bamsoet, Minggu (5/6).

Pengunjung melihat mobil listrik di pameran otomotif (Foto: KO)

Tahun 2030, potensi sepeda motor listrik mencapai 13 juta unit, mobil listrik 2,2 juta unit. Bamsoet juga menuturkan, penggunaan energi listrik sebagai pengganti BBM akan mengurangi konsumsi BBM, kemudian beban subsidi yang ditanggung negara berkurang.

"Selama tahun 2014-2019, jumlah subsidi BBM mencapai Rp 700 triliun. Pada APBN 2021, subsidi untuk BBM jenis tertentu mencapai Rp 16,6 triliun," terang Ketua MPR ini.

Penggunaan kendaraan listrik juga otomatis akan mampu menekan ketergantungan impor BBM. Kebutuhan minyak mentah untuk BBM 1,3 juta barel per hari (bph). Kemampuan produksi di Indonesia, setengahnya, sekitar 700 bph.

"Pengembangan kendaraan listrik dapat memaksimalkan potensi sumber daya bahan baku baterai," terang dia lagi. Bamsoet juga menambahkan, sejak 2018 Indonesia sudah diakui sebagai raja nikel dunia.

Baca Juga: Toyota Calya Sedang Dikembangkan Untuk Menjadi Mobil Listrik

Ke depan, ia yakin akan menguasai hampir 30 persen, atau sekitar 21 miliar ton atas cadangan dan sumberdaya nikel dunia. Indonesia juga dikatakan sangat kaya material komponen penting untuk industri baterai. Jumlahnya 1,2 miliar ton aluminium, 51 miliar ton tembaga, dan 43 miliar ton mangan.