KabarOto.com - Para pemilik mobil saat ini nampaknya harus semakin berhati-hati ketika membeli suku cadang. Sebab, peredaran onderdil palsu begitu banyak, dan sangat mudah ditemukan.
Apalagi semakin maraknya penjualan via online, yang tidak bisa dilihat secara langsung kondisi onderdil yang akan dibeli dan biasanya dibanderol dengan harga yang jauh lebih murah.
Baca Juga: Auto2000 Kasih Diskon Untuk Pengguna Toyota Yang Terkena Dampak Tsunami
Karena harganya jauh lebih murah, biasanya dibuat dengan material yang kurang berkualitas, hingga pada akhirnya berpengaruh terhadap daya tahan komponen itu sendiri.
Oleh karena itu, ketika membeli suku cadang disarankan hanya di bengkel resmi, karena sudah pasti orisinil dan akan dipasang oleh teknisi yang sudah terlatih, serta mendapatkan garansi resmi.
Menurut Sapta Agung Nugraha, Kepala Bengkel Auto2000 Bekasi Barat, cara membedakan suku cadang asli dengan palsu memang sedikit sulit. Apalagi dari sisi kemasan, onderdil palsu dibuat benar-benar mirip seperti aslinya.
Maka dari itu, disarankan buat pengguna mobil untuk selalu membeli dan memasang onderdil di bengkel resmi. Untuk pengguna Toyota misalnya bisa dilakukan pada bengkel resmi seperti di Auto2000.
"Jadi sebaiknya, ketika membeli part selalu di bengkel resmi, karena suku cadang yang kita dapat juga langsung dari produsen," ujar Sapta.
Baca Juga: Nissan Fairlady 350Z (Z33) Ini Disesaki Part Modifikasi Kekinian
Selain itu, teknisi dan juga peralatan di bengkel resmi dapat dipastikan sudah sangat terjamin, sehingga sangat minim sekali potensi kesalahan atau kejadian di luar dugaan, yang akan merugikan konsumen.
"Kalau menggantinya di tempat lain khawatir suku cadangnya palsu, kalau palsu kualitasnya sudah pasti lebih jelek dibandingkan yang asli. Dampak lain juga bisa menyangkut keamanan dan keselamatan," tambah Sapta.
Kelebihan lain membeli suku cadang di bengkel resmi seperti, Auto2000 adalah punya harga yang pasti dan seragam di seluruh Indonesia.
Kepastian harga ini juga membuat konsumen tidak akan dirugikan oleh praktik perang harga yang biasa muncul di pasar.
