Yuk Pelajari Serba Serbi Pengereman Sepeda Motormu Agar Lebih Aman dan Paham

Kipli
Kipli
Senin, 02 Juni 2025
Yuk Pelajari Serba Serbi Pengereman Sepeda Motormu Agar Lebih Aman dan Paham

Foto: DAM

Ukuran: 14
Font:
Audio:
Ctrl/Cmd + +/- untuk ukuran font
Ctrl/Cmd + F untuk fokus jenis font
Ctrl/Cmd + 0 untuk reset
Ctrl/Cmd + P untuk play/pause/resume audio
Ctrl/Cmd + S untuk stop audio

KabarOto.com - Kendaraan roda dua merupakan pilihan transportasi utama bagi masyarakat Indonesia, hadir dari berbagai merek dengan fitur keselamatan yang terus berkembang. Salah satu fitur paling vital adalah sistem rem, yang berfungsi untuk memperlambat hingga menghentikan laju kendaraan melalui hambatan pada putaran roda.

Sub Department Head Technical Training PT Daya Adicipta Motora, Ade Rohman menjelaskan, “Prinsip kerja sistem rem kendaraan adalah mengubah tenaga kinetik menjadi panas dengan cara menggesekan dua bidang pada benda yang berputar sehingga putarannya akan melambat. Hal ini membuat laju perputaran roda kendaraan menjadi pelan atau berhenti dikarenakan adanya kerja rem sesuai dengan tarikan tuas rem pengendara.”

Meski begitu, masih banyak pengendara yang belum bisa menggunakan atau memaksimalkan fungsi kerja rem sepeda motor dengan baik. Tak sedikit juga pengguna sepeda motor yang berpikir bahwa jika ingin menghentikan kendaraan cukup tekan tuas rem saja dan kendaraan akan berhenti. Pengereman yang dilakukan dengan baik, selain untuk menjaga keselamatan diri sendiri namun juga akan menjaga keselamatan pengendara lainnya yang di saat bersamaan menggunakan kendaraan.

Baca Juga: Boncengers, Sudah Tahu Tata Cara yang Benar Ketika di Motor? Yuk Simak

Untuk kendaraan yang diproduksi saat ini pada dasarnya, ada 2 jenis rem yang digunakan diantaranya Jenis Rem Tromol dan Rem Cakram. Namun dengan semakin canggihnya teknologi yang ada pada sepeda motor Honda hadir fitur CBS (Combi Brake System) yaitu ketika pengereman dengan 1 tuas dapat mengerem roda depan dan belakang dengan komposisi yang tepat.

Tidak hanya fitur CBS, namun juga fitur ABS (Anti Lock Brake System) juga hadir pada beberapa varian sepeda motor Honda. ABS dirancang untuk mencegah roda mengunci pada saat pengereman mendadak atau pengereman di kondisi jalan licin dengan cara mengatur tekanan hidrolik pada sistem pengeremannya.

Selain perlu memahami pengereman yang baik, pengendara juga wajib mengetahui cara merawat rem pada sepeda motor agar tetap aman dan nyaman ketika dikendarai. Jika sepeda motor menggunakan jenis Rem Tromol dan Cakram maka hal pertama yang dilakukan adalah melakukan pemeriksaan secara berkala setiap 4.000 km.

Selanjutnya periksa keausan kampas rem terhadap batas servis melalui indikatornya, dan terakhir selalu gunakan part orisinal. “Bagi sepeda motor yang sudah menggunakan jenis rem cakram, perawatan juga bisa dilakukan dengan membersihkan piringan cakram sampai ke bagian lubang anginnya,” ujar Ade.

Kemudian untuk pemeriksaan rem jenis tromol dapat dilakukan mulai dari mengecek keausan rem tromol. Untuk rem depan tipe cub, jarak main bebas handle rem idealnya adalah 10–20 mm. Pada rem belakang tipe matik dengan rem tromol, jaraknya juga 10–20 mm. Sedangkan untuk rem belakang tipe cub dan sport, jarak main bebas pedal rem yang disarankan adalah 20–30 mm.

Apabila jarak main bebas tidak sesuai standar, lakukan penyetelan dengan memutar mur penyetel yang terletak di ujung kabel rem. Terakhir, pastikan juga lampu switch rem berfungsi dengan baik.

Baca Juga: Injak Rem Secara Mendadak Tidak Dianjurkan, Ini Penjelasannya

Jika pemeriksaan dilakukan pada sepeda motor dengan jenis rem cakram, pemeriksaan terbagi ke dalam 2 bagian yaitu cari kerja rem hidrolik dan pemeriksaan jika adanya udara palsu di sistem rem hidrolik. Untuk pemeriksaan cara kerja rem hidrolik dapat dilakukan dengan langkah awal memposisikan motor pada standar tengah.

Selanjutnya periksa kelancaran putaran roda dua saat tuas rem bebas, jika bisa berputar lancar maka dapat dikatakan normal. Kemudian tekan dan lepaskan tuas rem beberapa kali, putar kembali roda harus berputar lancar.

"Ulangi langkah-langkah tersebut untuk memastikan rem bekerja dengan normal,” pungkas Ade.

Apabila saat pemeriksaan adanya udara palsu pada sistem rem hidrolik maka hal pertama adalah menekan dan menahan tuas rem, dikatakan normal jika tuas rem terasa ada tekanan yang kuat. Namun jika ada udara palsu terasa tidak ada tekanan atau kosong, maka disarankan mengganti minyak rem dengan yang baru dan lakukan pemeriksaan adanya kebocoran pada sistem rem hidrolik.

“Pada dasarnya sistem pengereman tipe tromol dan cakram dilengkapi dengan indikator keausan, jika indikator sudah sejajar atau menipis dengan batas maksimal keausannya maka harus segera melakukan penggantian kampas rem di bengkel resmi terdekat,” tutup Ade.

Tags:

#Tips Motor #Sepeda Motor #Part Sepeda Motor #Sistem Pengereman

Bagikan

Berita Terkait

Bagikan