Prancis (22-24 Juli), Sirkuit Paul Richard
Awal lomba diwarnai dengan kondisi temperatur trek yang tinggi, memaksa tim melakukan manajemen ban dengan pemilihan kompon ban yang tepat saat balapan. Lap 18 menjadi petaka bagi Leclerc, ia tidak melanjutkan lomba akibat tergelincir dan keluar lintasan, spontan ia frustasi dan berteriak lantang karena kesal saat masih di kokpit.
Verstappen memenangkan lomba lagi, tanpa halangan ia memasuki garis finis disusul 2 pembalap Mercedes-AMG Petronas yakni Lewis Hamilton dan George Russel. Sementara rekan satu tim Verstappen yakni Perez, harus puas finis posisi empat.
Hongaria (29-31 Juli), Sirkuit Hungaroring
Starategi pit stop Red Bull Racing yang baik, mengantarkan Max Verstappen memenangkan F1 Hungaria, memulai balapan dari posisi 10 dengan eksekusi sempurna dari strategi tim. Sementara Lewis Hamilton finis kedua di depan rekan setimnya di Mercedes, George Russell.
Kerjasama tim menjadi sorotan di sini, Red Bull Racing selain memiliki keunggulan di mobilnya, juga didukung tim yang mengantisipasi lomba di bawah arahan Hannah Schmitz, seorang Kepala Strategi Red Bull Racing. Bahkan Verstappen mengakui bahwa di tengah tekanan, Hannah mampu tenang dan memilih strategi tepat untuk balapan, dan ini sangat membantunya ketika balapan untuk menghindari kesalahan.
Belgia (26-28 Agustus), Sirkuit Spa-Francorchamps
Max Verstappen mengurangi penalti akibat pergantian perangkat mesin dan komponen mobil, ia memulai balapan dari posisi 14. Juga Leclerc yang start posisi 15, melakukan hal serupa seperti Verstappen sehingga harus terkena penalti.
Sergio Perez posisi start kedua, menempel Carlos Sainz yang start posisi pertama. Verstappen memenangkan lomba secara perlahan, perlap ia menyusul satu mobil lawan, hingga ia akhirnya benar-benar menempati posisi pertama. Kemenangan ini juga karena Safety Car memasuki lintasan Valtteri Bottas menghalangi lintasan, sehingga jarak antar pembalap menjadi rapat kembali.
Belanda (2-4 September), Sirkuit Zandvoort
Verstappen tampaknya yakin akan kemenangan setelah melakukan pit stop kedua selama Virtual Safety Car di Lap 48, dengan Hamilton kedua dan Russell ketiga. Namun, peristiwa setelah Safety Car Lap 55 menghancurkan harapan kemenangan yang ditambatkan Hamilton, yang akhirnya ia harus puas finis posisi 4.
Juara dunia tujuh kali itu bertahan di lintasan, untuk mewarisi keunggulan. Sementara Verstappen masuk pit untuk ganti ban kompon lunak, diikuti oleh Russell dan Leclerc, untuk restart pada Lap 61. Dalam restart itu, Verstappen menyapu Mercedes untuk memimpin, dengan Russell dan Leclerc mengikutinya untuk mencongkel Hamilton dari podium.
Italia (9-11 September), Sirkuit Autodromo Nazionale Monza
F1 Italia 2022 dimulai dengan mengheningkan cipta untuk menandai meninggalnya Ratu Elizabeth II, para pembalap dan anggota tim berbaris di pit lane untuk memberikan penghormatan. Harapan tuan rumah agar tim Scuderia Ferrari bisa menunjukan tajinya, sepertinya tidak menjadi kenyataan.
Pembalap Red Bull Racing yakni Max Verstappen memenangkan F1 Italia 2022 di bawah Safety Car, dengan pole-sitter Charles Leclerc harus menerima kenyataan menjadi runner-up saat Verstappen menggagalkan kemenangan kandang Ferrari di Monza. Sementara posisi tiga ada George Russel.
Singapura (30 Septtember - 2 Oktober), Sirkuit Jalan Raya Marina Bay
Hujan deras melanda kawasan Singapura, ini yang membuat balapan ditunda selama 1 jam. Meski hujan berhenti, namun lintasan basah dan air menggenang cukup mengganggu, menyebabkan permukaan jalan yang licin ketika balapan dimulai.
Sergio Perez memenangkan lomba yang keduanya di musim ini, disusul Charles Leclerc dan Carlos Sainz menyelesaikan podium. Sayangnya Max Verstappen finis ketujuh, ia berusaha maksimal mengejar ketinggalannya namun lintasan basah dan cuaca hujan mengganggu konsentrasinya.
Kemenangan Perez sempat terganggu akibat menerima penalti lima detik pasca balapan karena pelanggaran Safety Car.
Baca juga: Max Verstappen Ukir Rekor Kemenangan Terbanyak Dalam Satu Musim
Jepang (7-9 Oktober), Sirkuit Suzuka
Max Verstappen memenangkan balapan F1 Jepang, dan akhirnya merebut gelar juara dunia pembalap F1 2022, setelah penalti dramatis untuk Charles Leclerc membuat kejuaraan tidak diragukan lagi.
Verstappen memenangkan balapan yang dimulai kembali di tengah hujan terus-menerus di Suzuka, dengan Leclerc awalnya tampaknya akan finis di urutan kedua. Tapi pembalap Ferrari itu dihukum karena memotong chicane di lap terakhir saat ia bertahan dari Sergio Perez.
Dengan perolehan 366 poin dan Leclerc meraih 253 poin, artinya selisih 113 poin, sementara 4 sisa seri balap yang tersisa sudah tidak memungkinkan lagi bag Leclerc mengejar ketinggalannya, walaupun di sisa seri balapan Leclerc memenangkan semua balapan.
Amerika Serikat (21023 Oktober), Circuit of the America (COTA)
Rupanya Max Verstappen belum mau melepas pedal gas RB18-nya, buktinya ia masih meraih kemenangan di Circuit of the America (COTA). Kemenangan ke-13 yang menyamai rekor Verstappen musim ini, untuk juara keduanya diraih Lewis Hamilton dan Charles Leclerc sebagai juara 3.
Verstappen mendedikasikan kemenangan juara 1 dan gelar konstruktor untuk mendiang co-founder Red Bull, yakni Dietrich Mateschitz. Terakhir, gelar juara konstruktor di raih tim Red Bull Racing pada 2013 silam.
Meksiko (28-30 Oktober), Sirkuit Autódromo Hermanos Rodríguez
Berharap Sergio Perez meraih juara di kampung halamannya, ternyata masih Verstappen dengan RB18-nya yang mendominasi balapan. Ia meraih 14 kemenangan, rekor kemenangan terbanyak dalam satu musim. Sebelumnya Sebastian Vettel ketika masih membela tim Red Bull Racing meraih 13 kemenangan pada 2013.
Verstappen adalah pemegang pole position pertama yang meraih kemenangan di Sirkuit Autódromo Hermanos Rodríguez, Meksiko, sejak 2016. Kemenangan Verstappen diikuti oleh Hamilton sebagai juara kedua dan Perez meraih posisi ketiga.
Dengan dua balapan tersisa, yakni Brasil dan Abu Dhabi. Verstappen bisa saja untuk memperpanjang rekor kemenangan itu, karena pembalap Belanda itu tidak menunjukkan tanda-tanda mengangkat kakinya dari pedal gas dengan cara apa pun sejak menyelesaikan gelar juara dunianya di Jepang.