Toyota berencana meningkatkan jumlah ekspor kendaraan hybrid di tahun 2024. Di mana, pabrikan mobil Jepang ini optimis menambahnya menjadi 20.000 unit atau dua kali lipat dibandingkan tahun 2023.

Ekspor mobil utuh CBU (completely built-up) buatan Indonesia, sepanjang Oktober 2023, mengalami kenaikan sebesar 11 persen.

Toyota Indonesia hari ini (21/02), melakukan ekspor perdana kendaraan elektrifikasi Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid.

Indonesia ditargetkan menjadi pemain global di sektor otomotif, sebagai salah satu negara pengekspor kendaraan bermotor berbahan bakar minyak dan kendaraan listrik.

Pada kuartal pertama (Januari-Maret) tahun 2022, Toyota Indonesia klaimnya berhasil mengapalkan 10 model CBU sebanyak 73 ribu unit ke 4 benua. Pencapaian ini meningkat 48% dibandingkan total ekspor pada periode yang sama di tahun sebelumnya (49 ribu unit).

Sepanjang tahun 2021 lalu, menurut data dari Toyota di Indonesia, total nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 231,5 miliar yang disumbangkan oleh beberapa produk unggulan ekspor salah satunya sektor otomotif beserta turunannya.

Pandemik Covid-19 masih belum berakhir. penyebaran virus ini terus meningkat, setelah beberapa bulan lalu, laju penyebarannya menurun. Meski begitu, industri otomotif harus terus memproduksi kendaraannya, demi memenuhi kebutuhan di pasar nasional dan juga ekspor. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) membukukan angka ekspor mobil yang diproduksi lokal atau Completely Built Up (CBU) di Januari 2022 naik 19,8 persen.

Ekspor Toyota Indonesia dimulai tahun 1987 dengan pengapalan perdana Kijang generasi ketiga (atau Kijang Super) ke Brunei Darussalam. Volume ekspor perdana ini masih dalam jumlah yang relatif sedikit yaitu 50 unit per bulan.

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo hari ini (15/02) meninjau kegiatan produksi PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang, Jawa Barat.

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) terus berupaya menggenjot kinerja ekspor mobil utuh atau Completely Built-Up (CBU) dari Indonesia. Perlahan tapi pasti, menurutnya kondisi ekspor Toyota Indonesia terus bergerak ke arah pemulihan.

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) beberapa waktu lalu menerima penghargaan dari Bank Indonesia untuk kategori Pengelola Utang Luar Negeri Terbaik. Penghargaan ini diserahkan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo kepada Presiden Direktur TMMIN.

Kondisi perekonomian global kini sedang tidak stabil imbas dari perang dagang dan tendensi proteksionisme di beberapa negara tujuan ekspor. Namun, kendaraan yang dimanufaktur di fasilitas produksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) masih bisa menorehkan catatan baik.

Pertumbuhan ekspor khususnya dalam industri otomotif mengalami penurunan. Salah satunya dampak dari adanya tendensi proteksionisme di beberapa negara yang mulai dianut. Tak terkecuali Toyota, brand otomotif asal Jepang ini juga mengalami penurunan angka dalam volume ekspornya.

Pertumbuhan ekonomi global kini tengah mengalami peruntungan yang kurang akibat kondisi pasara keuangan yang fluktuatif. Hal ini menjadi tantangan besar juga untuk ekspor otomotif di Indonesia. Namun, di tengah kondisi tersebut ekspor kendaraan Toyota masih berprestasi loh.

Merek pabrikan otomotif yang paling mendominasi pemberitaan selama tahun 2018 adalah Toyota dengan jumlah penyebutan dalam berita sebanyak 36.106 kali atau mencapai 22,94% dari penyebutan brand secara keseluruhan di sejumlah media massa. Brand Suzuki menempati posisi ke-2 dengan jumlah penyebutan 22.725 kali (14,44%). Posisi ke-3 yaitu Mitsubishi dengan 18.855 kali penyebutan (11,98%).