Adu Desain Tim Formula 1, Solusi jadi Tercepat

Benny Suryakusumah Kamis, 03 Maret 2022

KabarOto.com - Balapan Formula 1 musim 2022 sudah di depan mata, tim peserta pun sudah mulai menunjukan mobil-mobilnya di lintasan sirkuit saat melakukan uji coba pra musim 2022. Mereka melakukan tes mobil di sirkuit, mencari tahu sejauh mana dampak desain bodi mobil tim-tim F1 tersebut di lintasan sesungguhnya.

Hasil pra-musim di Barcelona memberi pandangan pertama yang tepat pada mobil Formula 1 2022, tim F1 melakukan beberapa uji coba dengan menggunakan perangkat tambahan pembantu sebagai analisis data aerodinamika. Tidak diragukan lagi para insinyur dan desainer tim saling mengintip desain aerodinamika apa yang telah dihasilkan oleh para pesaing di bawah peraturan teknis baru.

Rata-rata tim melakukan ubahan cerdik di bagian sidepod, ini menjadi cara masing-masing tim untuk memaksimalkan efektivitas terowongan venturi bagian bawah bodi juga bervariasi. Area yang paling terlihat dari diferensiasi ini adalah pada kontur dan detail tepi luar lantai yang sangat berbeda.

Meskipun mempercepat aliran udara di atas lantai itu, di sisi sidepods (melalui bagian botol coke) sangat penting dalam memaksimalkan efektivitas terowongan di bawahnya, kontur tepi lantai adalah tentang memanipulasi aliran udara lakukan di bawah.

Baca juga: Karena Perubahan Regulasi, Menjaga Formula 1 Tetap Kompetiti

Mercedes-AMG Petronas memiliki desain sidepod lebih ramping

Kepala teknis Mercedes Mike Elliott telah menunjuk W13 sebagai penantang RB18 (Red Bull Racing), khususnya sidepod sebagai sumber yang menarik bagi tim aerodinamika tim berjulukan Silver Arrows.

Elliott juga menjelaskan mengapa tim memiliki desain sidepod yang berbeda, dengan profil sidepod Mercedes-AMG Petronas W13 tampak jauh lebih ramping daripada rival mereka. Alasannya didorong oleh aturan teknis baru yang sedang berkembang untuk 2022.

Sementara Red Bull Racing RB18 memiliki saluran masuk udara yang panjang, meskipun saluran masuk radiator model persegi panjang itu sendiri mirip dengan yang terlihat pada W13 dan Aston Martin, bodywork di sekitarnya cukup berbeda, dengan perpanjangan 'tray' yang memisahkan saluran masuk udara untuk tujuan pendinginan dari saluran masuk di sekitar undercut sidepod.

Di atas undercut tersebut terdapat sidepod dengan bagian atas yang relatif datar kemudian diturunkan di bagian belakang untuk mempercepat aliran udara di antara ban belakang. Ada kesamaan dengan bagaimana sidepod AlphaTauri dibentuk dan dengan bagaimana saluran pendingin harus memisahkan diri secara internal dari pembentukan eksternal untuk keluar di sekitar outlet knalpot di belakang.

Karya Adrian Newey selaku Kepala Staf Teknis Red Bull Racing, memiliki andil dalam pengembangan RB18. Desain aneh dengan tujuan tertentu menjadi pekerjaan Newey, ia pasti memiliki tujuan tersendiri dengan desainnya.

Baca juga: Porpoising Istilah Masalah Baru Mobil F1

Desain sidepod RB18 mengundang penasaran tim lain

Jika mengupas desain RB18 dan W13, tentu membutuhkan tulisan yang lebih panjang lagi. Kita bahas saja inti desain yang mecolok pada masing-masing mobil tim F1.

Selanjutnya, tim Williams memulai tema dengan potongan melingkar sekitar dua pertiga dari tepi luar lantai, tetapi ini mungkin untuk tujuan yang sama sekali berbeda dengan yang kemudian terlihat di Alpine dan Alfa Romeo.

Cut-out Williams memiliki bagian ramped kecil di sekitar tepi depan dan didahului oleh pagar panjang untuk memfokuskan aliran udara ke dalam cut-out. Ramp menunjukkan bahwa cut-out sedang digunakan untuk membuat pusaran berlawanan arah jarum jam untuk dimasukkan ke dalam terowongan venturi. Ini akan memberi energi pada aliran udara di bawah lantai dengan mempercepat aliran di bagian terowongan itu dan dengan demikian meningkatkan gaya ke bawah (downforce).

Ini pada prinsipnya mirip dengan potongan berbentuk Z yang terlihat di lantai tahun lalu, tetapi bentuknya yang berbeda mencerminkan geometri lantai yang sangat berbeda di bawah peraturan baru.

Williams telah memasukkan lubang pemicu pusaran di sisi lantai mereka. Red Bull Racing, dengan kontur lantai luar yang sangat berbeda, memiliki lubang yang setara lebih jauh ke depan.

Baca juga: Tes Pramusim F1 2022, Daftar 10 Pembalap Melakukan Putaran Lap Terbanyak

Williams FW44 memiliki lantai bawah luar dengan kontur menonjol

McLaren telah melakukan sesuatu yang berbeda lagi, muncul untuk menemukan beberapa area radiator di penutup mesin di ruang belakang roll hoop, seperti yang dilakukan Alpine tahun lalu.

Hal ini memungkinkan tim untuk mempertahankan profil 'botol coke' yang banyak ditekankan di bagian bawah bodi, tetapi hampir tidak ada undercut di sidepod.

Sementara tim Aston Martin menambahkan desain mirip insang ikan, pada penutup mesinnya. Tujuannya untuk pendingin mesin juga sebagai pelepas arus udara yang masuk melalui terowongan angin sidepod-nya. Di alirkan sedemikian rupa, untuk memberikan gaya tekan kebawah di bagian belakang juga saya belakang mobil.

Pemilik Aston Martin yakni Lawrence Stroll telah banyak berinvestasi dalam fasilitas khusus yang berbasis di Silverstone, Inggris, fasilitas ini sebagai pengembangan desain dengan adanya terowongan angin dan simulator baru, saat Lawrence Stroll berupaya mengubah tim menjadi pesaing bagi tim-tim besar F1 bahkan berambisi menjadi penantang juara dunia.

Baca juga: Format Poin Dan Sprint Race Formula 1 Musim 2022 Diperbarui

Saluran udara di bagian samping atas Aston Martin AMR22

Paling mencolok selanjutnya adalah bagian hidung dari RB18, Red Bull Racing telah memilih hidung yang tinggi dengan jarak bebas yang besar di bawah bagian tengah sayap untuk memaksimalkan volume aliran udara ke lantai bawah.

Bagian bawah ujung hidung bisa berada di antara 125 mm dan 250 mm di atas permukaan tanah, dan kita telah melihat tinggi dan rendahnya. Hidung rendah dan elemen sayap yang melekat padanya akan cenderung menghasilkan downforce langsung yang lebih besar dari sayap itu sendiri. Beroperasi lebih dekat ke tanah, harus ada perbedaan tekanan udara yang lebih besar antara permukaan bawah dan atas sayap.

Sebagai informasi, semua tim melakukan pengembangan desain bodi mobilnya, semata-mata untuk memaksimalkan gaya downforce yang lebih tinggi. Sayangnya, kendala porpoising bisa menjadi kendala baru. Scuderia Ferrari memiliki kans menjadi mobil tercepat musim ini, desain yang dianggap paling ekstrem.

Kita bisa melihat di tes pra-musim di Qatar mendatang, kemungkinan tim akan kembali melakukan ubahan desainnya karena di Barcelona ini semua tim belum menampilkan karakter terbaiknya. Setelah hasil tes di Barcelona ini menunjukan hasil memuaskan bagi sebagian tim, bisa jadi nanti pada tes Qatar akan menampilkan desain mobil berbeda.

Bagikan

Baca Original Artikel