Ferrari Elettrica Terungkap, Punya Daya Lebih dari 1.000 dk dan Empat Motor Turunan F1

Dian Tami Kosasih Jumat, 10 Oktober 2025

KabarOto.com - Ferrari secara resmi membuka detail teknis mobil listrik murni (EV) pertamanya, Ferrari Elettrica. Menjadi lonjakan bersejarah, pabrikan memastikan bila elektrifikasi tidak akan menghilangkan jiwa dan sensasi berkendara khas Maranello (driving thriller).

Seperti dilansir Autoevolution, Elettrica diposisikan sebagai Grand Tourer empat pintu yang menjadi penerus spiritual dari model GT sebelumnya seperti FF dan GTC4 Lusso. Meskipun detail desain eksterior masih dirahasiakan, fokus utama pengungkapan ini ada pada hardware radikal di bagian belakang bodi.

Baca Juga : GWM Tengah Menyiapkan Supercar Pertamanya, Siap Saingi Ferrari SF90

Dari sektor jantung pacu, mobil berlambang kuda jingkrak tersebut didukung sistem penggerak listrik quad-motor atau empat motor, yang diatur dalam skema dual e-axle. Poros kedua ini dikembangkan dan dibangun sepenuhnya oleh Ferrari. Total daya gabungan dalam mode boost diperkirakan melebihi 1.000 dk.

Menggunakan rotor Halbach array yang teknologinya diadaptasi dari penelitian Formula 1 (F1), kekuatan motor ini terletak pada kecepatan putaran ekstrem, karena mampu mencapai 30.000 rpm untuk bagian depan. Sementara motor belakang mampu menghasilkan daya 831 dk, sehingga secara total, sistem ini mampu mencapai 0-100 km per jam hanya dalam waktu 2,5 detik, dengan kecepatan tertinggi 310 km per jam.

Fitur kunci dari powertrain ini adalah kemampuan torque vectoring presisi dari empat motor independen, serta poros depan yang dapat dilepas (dipisahkan) untuk memaksimalkan efisiensi dalam mode berkendara tertentu.

Untuk menyeimbangkan performa buas tersebut, Ferrari merancang sistem baterai bertegangan tinggi 880V. Paket baterai berkapasitas 122 kWh ini juga dirakit sendiri di Maranello. Alih-alih dipasang di bawah lantai, baterai ini berfungsi sebagai elemen struktural yang terintegrasi langsung ke dalam sasis aluminium.

Penggunaan baterai struktural ini berhasil meningkatkan kekakuan torsi sasis sekaligus menurunkan gravitasi pusat mobil hingga 80 mm lebih rendah dibandingkan model mesin pembakaran konvensional. Pendistribusian bobotnya hampir ideal, yaitu 47% di depan dan 53% di belakang.

Untuk pengisian ulang, Elettrica mendukung pengisian cepat DC hingga 350 kW, yang memungkinkan menambah energi 70 kWh (sekitar 57% kapasitas) dalam waktu 20 menit, memberikan jarak tempuh total lebih dari 530 km.

Salah satu pertanyaan terbesar seputar EV Ferrari adalah bagaimana mengganti raungan mesin V12. Jawabannya adalah suara motor autentik. Ferrari menolak suara buatan digital, memilih untuk menggunakan sensor presisi tinggi (akselerometer) yang dipasang pada e-axle belakang.

Sensor ini menangkap getaran mekanis dan frekuensi asli dari motor listrik, yang kemudian diperkuat dan diproyeksikan ke dalam kabin. Ferrari menyebut konsep ini seperti amplifikasi gitar listrik, sehingga suara yang didengar adalah resonansi nyata, bukan simulasi.

Baca Juga : Zlatan Ibrahimovic Wajib Beli Ferrari Setiap Ulang Tahun, Kali Ini SF90 Stradale

Pelanggan juga akan menikmati kontrol dinamis terbaik. Elettrica dilengkapi sistem suspensi aktif 48V generasi ketiga untuk mengontrol roll dan pitch bodi secara real-time. Melalui e-Manettino di kemudi, pengemudi dapat memilih tiga mode berkendara (Range, Tour, dan Performance).

Selain itu, paddle shifter di belakang kemudi dapat digunakan untuk fitur Torque Shift Engagement yang mengontrol lima level torsi berbeda, memberikan sensasi akselerasi progresif yang mirip dengan perpindahan gigi.

Dengan sasis yang 75% terbuat dari aluminium daur ulang (menghemat 6,7 ton CO2 per mobil), Ferrari Elettrica bukan sekadar mobil listrik, tetapi mobil Grand Tourer berkinerja tinggi di era baru. Detail visual dan interior akan terungkap lebih lanjut pada awal tahun depan.

Bagikan

Baca Original Artikel