Fungsi dan Cara Kerja Airbag Saat Terjadi Tabrakan Mobil, Mencegah Cedera Serius Pengemudi dan Penumpang
KabarOto.com - Airbag merupakan perangkat keselamatan yang mampu meminimalisir cedera penumpang ketika mobil mengalami tabrakan.
Sebagai fitur keselamatan penting, airbag memiliki fungsi dan cara kerja sebagai berikut.
Baca Juga: 6 Langkah Tips Bikin Aki Tak Mudah 'Drop'
Fungsi Airbag
SRS airbag merupakan singkatan dari Supplemental Restraint System, yang adalah fitur keselamatan pasif pada mobil yang dirancang untuk melindungi pengemudi dan penumpang saat terjadi tabrakan. Sistem ini bekerja sabagai pelengkap sabuk pengaman untuk mengurangi risiko cedera serius dengan menyerap dampak benturan.
Pada penerapannya sistem airbag mengembang dalam sepersekian detik untuk melindungi daerah tubuh vital seperti kepala, leher dan dada.
Letak airbag itu tergantung pada tipe dan merek mobil, ada yang terpasang di bagian pengemudi (depan) dan ada juga di penumpang.
Tubuh yang hanya ditahan seatbelt saat terjadi tabrakan atau benturan tanpa adanya airbag berpotensi mengakibatkan cedera parah pada kepala dan dada. Selain menjadi salah satu fitur keselamatan, airbag juga memiliki tujuan memperlambat gerak laju penumpang dalam waktu singkat.
Baca Juga: Serba Serbi Etika dan Tips Parkir Motor dan Mobil yang Benar Menurut Ahlinya

Cara Kerja Airbag
Deteksi Benturan oleh Sensor
Saat terjadi benturan kesar, sensor mobil akan mendeteksi perubahan kecepatan secara mendadak. Sensor ini biasanya terletak di bagian depan kendaraan dan dirancang untuk mengenali tingkat benturan yang cukup untuk mengaktifkan airbag. Sensor bekerja melalui akselerometer mendeteksi perlambatan mendadak dan mengirimkan sinyal ke modul control airbag.
Pengiriman Sinyal ke Kawat Pemicu
Ketika sensor mendeteksi benturan, modul control mengirimkan sinyal ke kawat pemicu dalam sistem airbag. Sinyal ini membuat kawat menjadi panas dengan cepat. Proses ini adalah Langkah awal yang memicu sitem airbag bekerja.
Produksi Gas Nitrogen
Panas dari kawat pemicu menyebabkan reaksi Kimia pada bahan khusus yang terdapat di dalam sistem airbag, seperti natrium azida. Reaksi ini menghasilkan gas nitrogen dalam jumlah besar yang mengisi kantong udara.
Baca Juga: Tips Berkendara Saat Hujan Lebat, Hindari Langkah Sepele

Pengembangan Kantong Udara
Gas nitrogen yang dihasilkan mengisi airbag dengan cepat, biasanya dalam waktu kurang dari 50 milidetik. Kantong udara yang sebelumnya terlipat dengan rapi di dalam kemudi, dasbor, atau sisi pintu langsung mengembang untuk melindungi pengemudi dan penumpang dari benturan dengan bagian keras.
Interaksi Tubuh Penumpang
Setelah mengembang, kepala atau tubuh pengemudi dan penumpang terlempar ke depan akibat inersia akan membentur airbag. Kantong udara ini dirancang untuk menyerap Sebagian besar energi benturan sehingga mengurangi risiko cedera serius.
Kantong Udara Mengempis
Setelah tubuh pengemudi dan penumpang bersentuhan dengan airbag, gas nitrogern di dalam kantong udara mulai keluar melalui lubang kecil yang terdapat pada kantong tersebut.
Proses ini dilakukan secara perlahan agar kantong udara tidak menjadi terlalu keras dan justri menyebabkan cedera tambahan.
Baca Original Artikel