Jajal Yamaha Lexi LX 155 Tipe S dari Kota Bandung ke Ciwidey, Segini Konsumsi BBM-nya

Bimo Hariyadi Rabu, 07 Februari 2024

KabarOto.com - Yamaha Lexi LX 155 baru saja diluncurkan akhir tahun 2024 lalu. KabarOto bersama media otomotif nasional diberi kesempatan untuk menjajal skutik premium buatan Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), selama tiga hari.

Bandung, Jawa Barat dipilih sebagai tempat pengujian. Karena di daerah ini menyajikan beragam kondisi lalu lintas dan jalan. Mulai dari daerah perkotaan yang padat sampai pegunungan yang menanjak, menurun dengan tikungan tajam.

Baca Juga: Yamaha Lexi LX 155 Gunakan Mesin Blue Core Generasi Ketiga, Simak Ubahannya

Perjalanan hari pertama dimulai dari diler Yamaha di daerah Soekarno Hatta. Sebelum memulai perjalanan, KabarOto sedikit tertarik dengan panel meter, yang sudah full digital, mulai dari informasi bahan bakar, temperatur, kecepatan. Selain itu, terdapat informasi baterai, vanbelt, trip dan juga konsumsi bahan bakar. Semua bisa disetting melalui tuas menu yang ada di setang sebelah kiri.

Caption

Oiya, tite tertinggi ABS terdapat fitur Y Connected, bisa menghubungkan panel meter dengan smartphone. D sini bisa mendapatkan informasi tentang jadwal servis, notifikasi pesan dan telepon.

KabarOto kebetulan menjajal Yamaha Lexi LX 155 tipe S berwarna merah. Emblem Lexi S berwarna emas disematkan pada kanan dan kiri bodi motor. Lampu depan dan sein sudah full LED, modelnya modern, beda dari versi sebelumnya. Terlihat lebih lebar, seperti Yamaha NMax.

Namun, bentuk lampu belakang masih sama dengan model lama, mengecil. Tipe S dan ABS sudah menggunakan smartkey system, tanpa anak kunci. Sementara tipe standar masih gunakan anak kunci.

Di setang kanan terdapat starter dan tombol untuk mengaktifkan idle start dan stop sistem, fungsinya untuk mematikan mesin motor saat berhenti sejenak di lampu merah atau kondisi jalan macet.

Setang sebelah kiri terdapat klakson, lampu sein dan menu untuk melihat berbagai informasi seperti yang disebutkan di atas. Setelah menggunakan riding gear, KabarOto beserta peerta riding lain pun melintasi Jalan Raya Soekarno Hatta untuk menuju ke Jl IR H Juanda, tepatnya Dago.

Yamaha Lexi di jalur Ciwidey, Bandung Barat (Foto: KabarOto)

Lalu lintas yang padat membuat kami harus berhati-hati untuk melihat kanan dan kiri serta depan, karena banyak motor dan angkot serta mobil pribadi yang melintas. Meski bongsor, namun sangat bisa diandalkan menyalip di antara mobil, dari kanan dan kiri jalan.

Oiya, jok motornya menggunakan bahan semi kulit, yang dibuat nyaman. Apalagi tinggi joknya 770 mm membuat badan tidak merasa pegal. Hari pertama ini jarak yang kami tempuh di dalam kota Bandung 12 km. Nah, pijakan kaki modelnya rata, sehingga bisa membawa tas gendong atau meletakkan barang. Namun lebarnya di kiri san kanan pas untuk ukuran sepaty, tidak ada lebihan.

Terdapat soket untuk pengisian baterai smartphone, konsole box nya bisa membawa air mineral serta meletakkan gadget.

Hari kedua, perjalanan akan dilakukan ke arah Ciwidey, Bandung Selatan, Jawa Barat. Nah, untuk menuju ke kawasan pegunungan tersebut, kami harus melintasi jalan Kopo dan Soreang yang dikenal padat karena banyak persimpangan juga pasar. Fitur Idle start stop sistem ini cukup membuat bahan bakar efisien. Selama perjalanan 12 kilometer di dalam kota, bahan bakar di motor yang saya gunakan tidak turun satu strip pun.

Caption

Lalu lintas yang padat di jalur ini, membuat banyak sepeda motor dan mobil menghentikan juga berbelok mendadak. Meski Yamaha Lexi LX 155 tipe S yang saya gunakan belum menggunakan rem ABS, namun bisa memberikan pengereman yang maksimal, tanpa membuang bodi kendaraan ke kanan dan kiri.

Setelah melintasi dua daerah itu, lalu lintas cukup lancar hingga menikung dan menanjak yang cukup tinggi. Mesin 155,09 cc, 4-Tak, satu silinder, SOHC, Variable Valve Actuation (VVA), berpendingin cairan mamu membawa saya ke atas dengan sangat baik. Putaran bawah sampai tengah mampu melaju hingga 50 kpj di jalan menanjak.

Ban ukuran 90/90-14 di depan dan 100/90-14 di belakang cukup rigid menempel di aspal yang kebetulan basah karena hujan. Kami pun cukup perhcaya diri melintasi hujan yang cukup deras, ban tidak selip dan bisa memberikan kenyamanan kepada pengemudi.

Didikung suspensi teleskopik dan sokbreker tunggal di belakang, motor ini bisa meredam getaran di jalan rusak dan bebatuan yang kami lintasi. Belum lagi jalan tanah gembur yang sudah diguyur hujan di Kawah Putih dan Danau Situpatenggang bisa dilewati tanpa ada hambatan.

Namun, saya merasakan, suspensi agak keras, saat melintasi bebatuan dan jalan rusak. Ada bunyi seperti sepatbor depan mentok ke ban. Namun setelah kami periksa kondisinya normal. Ini juga dirasakan peserta riding lainnya.

Yamaha Lexi 155 LX tipe S dengan desain baru mirip Yamaha NMax (Foto: KabarOto)

Entah apa yang membuat motor ini mengeluarkan bunyi seperti itu. Kebetulan tim teknik dari Yamaha tidak ikut kami, sehingga informasi mengenai kondisi ini belum didapatkan.

Perjalanan berakhir di Rancaupas, beristirahat setelah seharian melakukan perjalanan. Keesokan paginya, kami pun kembali ke Bandung, menggunakan jalur yang saja. Di sini, waktunya kami menguji performa melintasi jalan yang cukup renggang. Turunan dan belokan kami lalui, tanpa ada keraguan karena fitur yang sudah disematkan cukup mumpuni.

Bagasi berukuran 12,8 liter (Foto: KabarOto)

Perjalanan pun berakhir kembali di diler Yamaha Soekarno Hatta. Total perjalanan yang kami tempuh 112 kilometer, sementara konsumsi bahan bakar 41 kpl. Cukup efisiensi untuk motor matik bermesin 155 cc.

Tangki bahan bakarnya mampu menampung hingga 4,2 liter. Sementara bagasinya 12,8 liter, cukup membawa barang kebutuhan selama perjalanan, seperti jas hujan, sepatu, baju ganti.

Baca Juga: Baru Meluncur Awal Tahun 2024, Yamaha Lexi LX 155 Laris Manis Di Daerah Ini

Sebagai informasi, Yamaha Lexi LX 155 dihadirkan dalam tiga pilihan, yakni Connected/ABS dibanderol Rp 29.900.000, S version Rp 26.850.000, dan Lexi LX 155 standar Rp 25.350.000 (OTR) Jakarta.


Spesifikasi Yamaha Lexi LX 155:

P X L X T: 1.970 x 720 x 1.135 mm
Jarak Sumbu Roda: 1.350 mm
Jarak terendah ke tanah: 135 mm
Tinggi tempat duduk: 770 mm
Berat: 116 kg (Standard), 117 kg (S version), 118 kg (Connected/ABS)
Kapasitas Tangki Bensin: 4,2 Liter

Mesin: 4-Tak, satu silinder, SOHC, Variable Valve Actuation (VVA), pendingin cairan
Kapasitas: 155,09 cc
Diameter x Langkah: 58,0 x 58,7 mm
Perbandingan Kompresi: 11,6:1
Daya Maksimum: 11,3 kW (15,1 dk)/ 8.000 rpm
Torsi Maksimum: 14,2 Nm/ 6.500 rpm
Sistem Bahan Bakar: Injeksi
Transmisi: Otomatis

Suspensi Depan: Teleskopik
Suspensi belakang: Peredam Kejut Tunggal
Ban Depan: 90/90-14 M/C 46P (Tubeless)
Ban Belakang: 100/90-14 M/C 57P (Tubeless)
Rem Depan: Cakram
Rem Belakang: Tromol
Sistem pengereman: ABS (Connected/ABS)

Bagikan

Baca Original Artikel