Review Mobil Bekas: Toyota Kijang Innova 2.0V AT 2017
KabarOto.com - Mobil bekas kini menjadi salah satu alternatif bagi konsumen yang ingin memiliki mobil, dipilih rata-rata kendaraan dengan kondisi baik dan tahun yang tidak terlalu tua. Akan lebih baik jika unit barunya masih dijual, seperti halnya Toyota Kijang Innova lansiran 2017.
KabarOto mencoba untuk mengulas Toyota Kijang Innova 2.0V 2017 dengan transmisi otomatis. Ini merupakan mobil jenis Multi Purpose Vehicle (MPV), sanggup mengangkut penumpang dewasa hingga 7 orang. Toyota Kijang semenjak kehadirannya memang dirancang sebagai kendaraan angkut, namun semenjak era kehadiran Kijang Super pada tahun 1986 fungsinya kini menjadi kendaraan keluarga.
Toyota Kijang Innova lansiran 2017 marupakan generasi kedua yang diluncurkan pada tanggal 23 November 2015 di Jakarta, Indonesia. Toyota Kijang Innova generasi kedua merupakan kendaraan yang sama sekali baru dengan mengusung platform baru dengan beberapa jenis mesin dan di Indonesia mendapatkan sebutan tambahan "reborn".
Platform baru yang dimaksud adalah IMV yang merupakan singkatan dari Innovative International Multi-purpose Vehicle, kendaraan Toyota lainnya yang menggunakan platform sama adalah Toyota Hilux dan Fortuner. Innova ini sudah dijual di negara lain seperti Vietnam, Brunai, Singapura, Malaysia, India, Filipina, Thailand, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Baca juga: Review Mobil Bekas : Toyota Sienta V 2016
Kabin Lega dan Modern
Saat ini, kendaraan MPV dengan dimensi besar tersebut menjadi pilihan tepat bagi keluarga di Indonesia. Memiliki panjang 4.735 mm, tinggi 1.795 mm dan lebar 1.830 mm, sementara panjang sumbu rodanya (wheelbase) adalah 2.750 mm. Kelegaan kabin menjadi jawaban atas dipilihnya kendaraan ini, kursi baris ketiga yang dapat dilipat untuk menambah kapasitas ruang angkut barang bawaan.
"Ruang kabinnya lega, paling enak bawa mobil ini bisa bawa penumpang hingga 7 orang. Plus bawa 2 koper di ruang bagasi ketika bepergian keluar kota," ujar Boy yang sudah memiliki Toyota Kijang Innova dari baru yakni 2017.
Kabin di dominasi warna terang dari jok yang dibungkus bahan fabric berwarna cokelat terang, busa jok baris kedua dan pertama juga tebal untuk memberikan kenyamanan saat penumpang atau pengemudi mendudukinya.
Dasbor berdesain melengkung, dengan spidometer model digital digabungkan dengan jarum penunjuk kecepatan dan putaran mesin. Bagian tengahnya terdapat MID yang memberikan informasi konsumsi bahan bakar, trip meter, odometer hingga informasi kondisi pintu mobil khususnya saat terbuka.
AC mobil ini dilengkapi dengan konsol kontrol model digital, namun untuk menyalakan dan mematikan harus menekan tombol. Sementara untuk mengatur suhu udaranya dan kecepatan fan-nya, menggunakan model putar. AC sudah mengadopsi model Auto, dan untuk penumpang baris kedua atau belakang sudah tersedia blower AC tambahan yang terpasang di plafon. Khusus AC auto digital tadi hanya tersedia pada varian V dan Venturer saja.
Nah, biaya servis AC mobil ini jika rusak bisa mencapai Rp 2 juta sudah termasuk AC bagian depan, belakang dan refrigerant (umumnya orang menyebut freon). Sementara jika hanya ingin menambah refrigerant berkisar antara Rp 250 ribu hingga Rp 400 ribu. Namun jika hanya servis rutin tiap 50.000 km sekitar Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta.
Ruang penyimpanan juga tersebar di kabin, terdiri dari 12 glove box, meja lipat terpasang di belakang jok pengemudi dan penumpang depan (hanya tersedia di varian V dan Venturer), USB charging, box di konsol tengah, laci depan, head unit dengan kemampuan multimedia, steering audio control, steering switch control dan panel dengan aksen kayu pada bagian dasbor.
Mesin Bensin dan Modern
Urusan dapur pacunya, mobil ini menggendong mesin bensin 1TR-FE 4 silinder DOHC segaris 16 katup dengan teknologi pengapian Dual VVT-i. Kapasitas mesinnya adalah 1.998 cc dan transmisi otomatis 6 percepatan dengan Sport Sequential Switchmatic, Kijang Innova mengadopsi penggerak roda belakang (RWD).
Tenaga maksimalnya adalah 137 dk pada 5.600 rpm, sedangkan torsinya sebesar 183 Nm pada 4.000 rpm. Sebagai informasi untuk konsumsi bahan bakarnya adalah 1:14 kpl untuk luar kota, dalam kotanya sekitar 8,2 kpl.
"Selama saya pakai, konsumsinya tidak terlalu boros kalau menurut saya jika melihat ukuran dan kapasitas mesinnya. Selalu menggunakan bahan bakar bensin dengan nilai oktan minimal RON92," jelas Boy.
Dengan penggerak roda belakang, saat menanjak tidak terlalu menjadi masalah. Apalagi mobil ini sudah dilengkapi fitur keamanan modern untuk semua varian (G, V dan Venturer) seperti SRS airbags, hill start assist control (HSA), vehicle stability control (VSC), emergency brake signal serta rem dengan teknologi ABS dan EBD.
Lampu depannya agak menyipit sudah mengadopsi teknologi LED bagian belakang dan lampu kabut masih menggunakan bohlam. Peleknya model palang berukuran 16 inci dengan ukuran ban 205/65, sudah cukup untuk ukuran mobil dengan dimensi besar ini.
Suspensi depannya menggunakan model double wisbone dengan per ulir dan stabilizer, kemudian bagian belakangnya mengadopsi model 4-link dengan ulir. Sistem pengereman ABS dan EBD ditunjang cakram berventilasi di depan dan tromol di belakang.
Sebagai kendaraan MPV, mobil ini didesain kuat dan tetap nyaman ketika diajak melewati jalan bergelombang. Mencoba jalan kondisi jelek saja sudah membuat suspensi bekerja maksimal, terasa cukup empuk apalagi ditunjang ban profil tebal.
Sebagai gambaran, jika harus mengganti suspensi depan dan belakangnya, beberapa toko suku cadang kawasan Jl Suryakencana dan Jl Pengadilan di Bogor, Jawa Barat, rata-rata dibanderol Rp 550 ribu hingga Rp 850 ribu untuk depan, sedangkan sokbreker belakangnya sekitar Rp 450 ribu hingga Rp 700 ribu.
Selanjutnya komponen yang selalu diganti setiap 10.000 km adalah filter oli dan udara. Untuk harga filter udara sekitar Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu, sedangkan filter oli sekitar Rp 60 ribu hingga Rp 150 ribu.
Warga negara yang baik adalah yang taat pajak, nah Toyota Kijang Innova 2.0V AT 2017 ini memiliki pajak tahunannya sekitar Rp 5,134 juta. Lumayan besar untuk ukuran MPV yang menjadi favorit orang Indonesia ini.
Untuk pasaran mobil bekas Toyota Kijang Innova 2.0V AT 2017 ini berkisar antara Rp 220 juta hingga Rp 250 juta, tergantung dari kondisi kendaraan. Cocok untuk yang tengah mencari kendaraan MPV besar dengan budget Rp 260 jutaan, memang ada kendaraan baru diangka itu yakni Mitsubishi Xpander Sport, Toyota Avanza 1.3 dan Suzuki XL7.
Namun mengingat kebutuhan akan kapasitas yang lebih besar atau daya angkut yang lebih banyak, Kijang Innova ini bisa menjadi pilihan bijaksana. Mesin 2.000 cc dan transmisi otomatis serta ruang kabin lega, rasanya cocok untuk diajak bepergian keluar kota dengan nyaman.
Baca juga: Review Mobil Bekas: Mewah Dan Elegannya Nissan Serena HWS CVT
Untuk keamanan tambahan, mobil ini memiliki kunci yang dilengkapi Immobilizer untuk meminimalisir risiko kemalingan atau kecurian.
Saat KabarOto mengunjungi beberapa diler mobil bekas di Bogor, Jawa Barat, salah satunya Lembah Tirta di Jl Pandu Raya yang menjual mobil Toyota Kijang Innova Reborn, memiliki 2 unit bermesin bensin dan diesel.
"Saat ini yang tengah dicari konsumen mobil bekas adalah Toyota Kijang Innova Reborn, bermesin diesel atau bensin dengan varian V. Selain alasan mobil yang bandel, khusus varian V yang dicari adalah kemewahan khas mobil premium, dengan panel kayu dan meja lipat di baris kedua," terang Ari Sumartono tenaga penjual Lembah Tirta.
Alasan paling logis adalah kemewahan khas pada varian V, AC digital dan meja lipat seperti pada MPV papan atas Toyota Alphard serta tak ketinggalan panel kayu juga menjadi daya tarik tersendiri. Secara jualan mobil ini juga harga bekasnya masih relatif kuat, apalagi varian mesin diesel. "Mesin diesel paling dicari, selain irit bahan bakar juga mesinnya bertenaga besar," tambah Ari.
Tetapi mesin bensin tetap menjadi primadona, selain lebih ramah lingkungan juga memiliki pajak tahunan yang lebih rendah ketimbang varian mesin diesel, sebagai gambaran pajak untuk Kijang Innova mesin diesel bisa di atas Rp 6 juta.
Jadi ini bisa jadi pilihan ideal bagi konsumen yang mengutamakan daya angkut dan performa mesin.
Baca Original Artikel