Sejarah LCGC, Program Mobil Rp100 Juta yang Mengubah Struktur Industri Otomotif Indonesia
KabarOto.com - Program Low Cost Green Car (LCGC) atau yang dikenal sebagai Kendaraan Bermotor Roda Empat Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2), merupakan salah satu kebijakan paling transformatif dalam sejarah industri otomotif Indonesia.
Hadir pada 2013, program ini diharapkan mampu menyediakan kendaraan pribadi yang ekonomis bagi masyarakat kelas menengah dan mendorong efisiensi energi serta pengembangan komponen dalam negeri.
Kunci keberhasilan program LCGC terletak pada insentif pajak yang diberikan pemerintah. Melalui Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2013, mobil dengan kriteria LCGC diaktifkan atau dibebaskan dari Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). Pengecualian pajak inilah yang membuat harga jual mobil LCGC dapat ditekan seminimal mungkin.
Baca Juga : Tembus Rp200 Juta, Berikut Daftar Harga Mobil LCGC Terbaru
 
Untuk memenuhi kriteria KBH2, produsen diwajibkan mematuhi spesifikasi ketat, seperti :
- Kapasitas Mesin yang kecil, berkisar antara 980 cc hingga 1.200 cc.
- Efisiensi Bahan Bakar, dengan konsumsi minimal 20 kilometer per liter.
- Konten lokal terus ditingkatkan, memaksa produsen untuk berinvestasi dalam fasilitas perakitan dan pengembangan komponen di Indonesia.
Setelah regulasi diterbitkan, pasar otomotif Indonesia langsung dibanjiri model-model baru. Setelah pelopor LCGC Daihatsu Ayla dan Toyota Agya, hadir pada September 2013, kedua model city car ini disusul Honda Brio Satya dan Suzuki Karimun Wagon R di tahun yang sama.
 
Namun, momen penting yang mengubah peta pasar terjadi pada Agustus 2016. Saat itu, Daihatsu dan Toyota meluncurkan Daihatsu Sigra dan Toyota Calya. Model kedua ini mengusung LCGC ke segmen MPV 7 penumpang.
Kehadiran mobil keluarga tersebut langsung merebut hati konsumen, khususnya keluarga muda, dan seketika mendominasi volume penjualan mobil di Indonesia hingga saat ini.
Merek lain, seperti Nissan melalui Datsun, juga sempat meramaikan persaingan dengan model GO dan GO+ Panca.
Baca Juga : Sempat Menurun di Akhir Tahun, Penjualan LCGC Kembali Naik
 
Meski menarik perhatian, perselingan terlalu ketat, ditambah tekanan ekonomi, membuat beberapa pemain mundur. Datsun menghentikan produksi pada 2020, disusul Suzuki Karimun Wagon R pada 2021.
Selain itu, muncul kritik mengenai fenomena kanibalisasi pasar, di mana LCGC dianggap terlalu dekat dan bahkan menggerus pangsa pasar segmen Low MPV non-LCGC.
Hingga saat ini, meskipun fokus global mulai beralih ke kendaraan listrik, LCGC tetap menjadi kunci segmen dan tulang punggung penjualan di Indonesia, berkat daya tariknya sebagai mobil irit dan ekonomis bagi sebagian besar masyarakat.
Baca Original Artikel