Test Ride Vespa GTS 300 Super Tech HPE - Menggeber Vespa Terkencang dan Tercanggih di Dunia
KabarOto.com - Nama Vespa memang sudah besar di telinga rakyat Indonesia sejak dahulu, zaman ketika skuter asal Italia tersebut masih menggunakan mesin 2 langkah konvensional yang kerap jadi kendaraan sehari-hari masyarakat Tanah Air.
Kini, Piaggio rasanya ingin membawa sesuatu yang berbeda dengan varian-varian lainnya. Tak sekadar bisa digunakan sehari-hari seperti varian Sprint atau Primavera, juga tak seperti edisi terbatas layaknya varian 946, namun Vespa yang satu ini tetap eksklusif lewat kecanggihan dan performanya.
Pertama kali dikenalkan PT Piaggio Indonesia (PID) di Tanah Air akhir tahun 2019 lalu, antusiasme masyarakat otomotif khususnya pecinta Vespa di negeri terhadap GTS 300 Super Tech HPE ini cukup tinggi, memang tak setinggi banderolnya yang menyentuh Rp 153 jutaan, namun mereka tetap mengagumi fitur yang dibawa motor ini.
Baca Juga: Test Ride Moto Guzzi V9 Bobber - Sensasi Mesin V-Twin
Beberapa 'Sultan' Vespa pun memiliki varian ini yang digunakan untuk harian, dan tak segan untuk melakukan modifikasi dengan parts 'hedon'. Jika mereka se-antusias itu terhadap skutik ini, saatnya KabarOto mengutarakan impresi menggunakan skuter ini selama beberapa hari.
Desain visual memang hampir terlihat sama saja dengan varian GTS 150 dan 250 maupun 300 pada generasi sebelumnya. Hanya saja ada beberapa aksen yang secara eksklusif hanya dihadirkan pada varian Super Tech HPE ini.
Hal tersebut bisa dilihat lewat beberapa aksen kuning pada horn cover atau dasi, sokbreker, stiker pada pelek, dekat pijakan kaki penumpang dan pada emblem. Tak hanya itu, cover spion pun hadir dengan material krom.
Lampu depan dan belakangnya pun sudah mengadopsi teknologi LED dan DRL dengan sistem Auto Headlight On (AHO) yang memiliki pendaran cahaya relatif terang.
Baca Juga: Test Ride New Vespa Sprint S 2019, Revolusi Mesin Ciamik Dari Piaggio
Test Rider KabarOto pun langsung saja menjajal fitur baru skutik keluarga 'Big Body' dari Vespa ini seperti layar MID yang bisa dikendalikan via toggle button tepat dibawah klakson saklar kiri.
Spidometernya pun lebih komplet dengan layar digital TFT full-color berdiameter 4,3 inci yang dapat terkoneksi dengan smartphone sehingga dapat menampilkan akses seperti maps, telepon dan lain.
Pengoperasiannya pun relatif mudah, pengguna hanya perlu mengunduh aplikasi Vespa Official dari Play Store untuk Android dan Apps Store untuk pengguna produk Iphone dan bisa langsung mengaktifkannya lewat koneksi bluetooth dengan fitur MIA Connectivity System.
Penggunanya pun akan mendapatkan remote sebagai standar dari motor tersebut yang berfungsi untuk bike finder, electric remote opening system dan saddle atau jok.
Tak hanya fitur canggih lewat layar spidometer, namun Vespa juga menjanjikan performa tertinggi lewat mesin High Performance Engine (HPE) miliknya.
Vespa ini dilengkapi mesin bertenaga 23 dk dan torsi sebesar 26 Nm dengan 4 katup berkapasitas 278,3 cc. Mesin tersebut dikontrol oleh komputer MIU4. Adapun traction control dan dual-ABS pada sistem pengereman depan-belakang jadi fitur standar motor.
Menjajal motor ini, yang bisa KabarOto langsung rasakan adalah suspensi belakang yang lebih nyaman melibas jalan bergelombang karena peredamannya sangat lembut, lebih baik dari generasi sebelumnya. Namun, redaman suspensi tetap keras khas suspensi motor matik ketika melibas jalan berlubang.
Fitur Anti Slip Regulation (ASR) atau bahasa umumnya yakni traction control pun dapat meminimalisir slip dengan baik sesaat ketika motor merasa kehilangan traksi. Namun, ketika ASR di non-aktifkan maka kendali sepenuhnya ada di tangan pengendara. Bahkan kami sempat merasakan sedikit gejala wheelie ketika akselerasi spontan saat grip gas dibuka penuh.
Selain pengereman yang bikin pede dengan diameter cakram 220 mm di depan dan belakang, test rider KabarOto yang punya tinggi badan 188 cm juga tak merasakan gejala pegal-pegal di bagian tubuh manapun hingga sesi pengetesan selesai 7 hari kemudian.
Artinya Vespa 'big body' berdimensi panjang 1.950 mm, lebar 755 mm dan tinggi 790 mm ini bisa mengakomodir rata-rata postur tubuh orang asia bahkan lebih besar lagi.
Sayangnya, ketika pengetesan, ada kendala untuk mencapai kecepatan maksimum. Hipotesa beberapa pihak bengkel, kemungkinan ada bagian CVT atau variator yang perlu reparasi. Mungkin saja unit belum dilakukan pengecekan secara menyeluruh lagi setelah digunakan pengetesan jarak jauh.
Baca Juga: Test Ride Viar Cross X 250 ES - Trail Lokal Rasa Special Engine
Meski demikian, dari 3 kali pengetesan dengan 2 unit berbeda, mudah saja untuk mencatatkan kecepatan maksimum hingga 125 kpj. Konsumsi BBM untuk mesin 300 cc pun relatif efisien, angka paling optimal yang kami dapatkan mencapai 32 kpl dengan rute BSD - Gading Serpong - Alam Sutera - Bintaro - Pamulang di jam tidak sibuk.
Semua spesifikasi dan teknologi yang ditawarkan, apakah sudah cukup meyakinkan Sobat KabarOto untuk meminangnya?
Konsumsi Bahan Bakar: 32 kpl
Rute tes: BSD - Gading Serpong - Alam Sutera - Bintaro - Pamulang
Harga: Rp 153 juta
Properti: PT Piaggio Indonesia