Test Ride Yamaha XSR 155, Bisa Diandalkan di Semua Kondisi Jalan

Bimo Hariyadi Minggu, 22 November 2020

KabarOto.com - Pada awal Desember 2019 lalu, Yamaha memperkenalkan sebuah motor bergaya klasik retro bernama XSR 155. Pada motor ini, Yamaha ingin menampilkan kesan klasik namun dengan teknologi kekinian.

Konsumen yang disasar adalah kalangan muda yang memang gemar dengan motor bergaya retro. Namun Yamaha menyebutnya motor sport heritage.

KabarOto berkesempatan menjajal Yamaha XSR 155. Memulai perjalanan dari kantor Yamaha Indonesia Manufacturing Motor (YIMM) di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur.

Baca Juga: Ini Segala Kebaruan All New Yamaha Aerox 155

Seperti biasa, sebelum menungganginya menuju wilayah Gunung Sindur, Parung Bogor, saya melihat detail dari desain dan juga fitur-fitur yang ada pada motor ini. Agar nanti di jalan tidak mengalami kesulitan. Motor diniagakan Rp 39.580.000 ini memiliki panjang 2.007 mm, lebar 804 mm dan tinggi 1.080 mm.

jarak sumbu rodanya adalah 1.330 mm, dengan ground clereance 173 cm tidak terlalu tinggi, pengendara dengan tinggi 175 cm masih bisa menapakkan kaki. Bobot motor mencapai 134 kg, cukup nyaman dan ringan ketika bermanuver di jalan.

Tinggi joknya 810 mm, saya merasakan kenyamanan saat duduk di atasnya. Meski bergaya klasik yang seharusnya bersasis trelis, namun Yamaha membanggakan rangka Deltabox, sama seperti keluarga 155 cc motor sport lainnya.

Suspensi depan model up-side down, desain pelek modern, menggunakan rem cakram dan suspensi belakang model monokok.

Nah tangkinya model Drip-Shape di atasnya ada emblem XSR, di sisi kanan kirinya ada emblem Yamaha. Bentuknya membulat, mirip motor-motor klasik. Didukung dengan lampu utama berteknologi LED, begitu juga dengan lampu belakang yang mengadopsi teknologi yang sama..

Jok membuat posisi berkendara nyaman

Saatnya saya menyalakan motor ini. Kuncinya model magnetik, bisa ditutup lubang kuncinya jika tidak digunakan. Begitu memutar kunci, lampu panel instrumer langsung menyala, berwarna putih. Saya pun langsung menggeser starter yang berada di kanan setang, berwarna merah ke bawah. Untuk mematikannya tinggal geser ke atas saja.

Lampu bulat bergaya motor klasik

Saya pun keluar kantor YIMM untuk menuju jalan Jl. DR. KRT. Radjiman Widyodiningrat, Pulogadung, Jakarta Timur. Jalanan ini cukup ramai, saya hanya bisa berjalan pelan di kecepatan 40 kpj saja. Sambil menyesuaikan fitur-fitur di motor ini.

Baca Juga: Sepi Peminat, Yamaha R6 Tidak Lagi Diproduksi

Tiba di jalan Raden Inten, kondisi cukup padat. Macet di dua lampu merah. Saya fikir motor ini tidak bisa masuk ke tengah-tengah kemacetan, tapi setelah saya jalani ternyata cukup nyaman ran lincah. Bodinya tidak terlalu besar mudah menyalip kanan dan kiri untuk membelah kemacetan.

Tiba jalan Banjir Kanal Timur, ada kesempatan untuk memutar gas lebih, namun hanya menyentuh angka 60 kpj saja. Di sini, saya benar-benar merasa menjadi perhatian. Beberapa pengendara motor yang saya salip selalu memperhatikan motor ini. Ya, bentuknya memang unik, klasik namun menggendong teknologi terkini.

Sampai di jalan Kuningan Raya, di sini saya merasakan putaran mesin yang cukup mumpuni. Jalurnya kebetulan agak sepi, sehingga saya memutar gas hingga kecepatan 90 kpj saja.

Lampu belakang

Motor ini putaran mesinnya bisa mencapai 10.000 rpm untuk bisa menghasilkan tenaga 19 dk dan torsinya 14,7 Nm pada 8.500 rpm. Cukup mumpuni untuk ukuran motor dengan mesin 1 silinder berkapasitas 155 cc.

Akselerasi awal cukup cepat, saat pergantian gigi dari dua hingga 5 suara raungan mesin hanya sedikit terdengar. Di gigi 3, bisa menyentuh angka 70 kpj, raungan sedikit terdengar. Gigi 4 saya coba sampai dengan 100 kpj, namun tidak berani memaksakan lebih lagi karena kondisi jalanan yang ramai kendaraan.

Panel meter bulat dengan informasi yang lengkap

Sepanjang jalan Mampang Prapatan, sampai TB Simatupang saya rasakan performa yang cukup baik. Beratnya hanya 134 kg cukup ringan untuk bisa selap-selip melewati truk dan mobil yang kecepatannya lebih rendah.

Beberapa kali saya menekan rem mendadak, bekerja cukup sigap menghentikan lajunya. Rem dengan sistem ABS menggunakan model cakram di jepit kaliper dua piston di depan, sementara belakang dijepit kaliper 1 piston.

Nah, Jalan Ciputat Raya sampai Parung Bogor, pun saya lewati dengan nyaman. Saya pun tiba di daerah Curug, Parung, Bogor. Di sini saya ingin mencoba ban dual purpose dengan ukuran 110/70/ R17 di depan dan 140/70 R17 di belakang.

Saat memasuki jalan perkampungan dengan semen, cukup menapak. Melintasi jembatan gantung dengan panjang 200 meter yang bagian pijakannya dilapisi pelat tebal. Di sini, saya cukup pede dengan ban ini, meski habis diguyur dan licin, namun ban ini mampu mencengkram dengan baik.

Saatnya saya melintasi jalan berbatuan dan tanah. Di sini cukup memberikan petualangan yang menegangkan, menelusuri jalanan kampung sepanjang 7km.

Tak lama tiba di jalan Raya Gunung Sindur. Di sini, banyak truk-truk yang cukup besar, dan menjadi tantangan saya mengetes motor ini. Kali ini tujuan saya ke Muncul Serpong, Tangerang Selatan.

Sepanjang perjalanan kinerja suspensinya cukup mumpuni, sebagai motor berdesain retro ternyata sanggup menyajikan kualitas berkendata yang baik.

Cakram belakang dijepit kaliper 1 piston

Baca Juga: Triumph Trident 660 Ingin Lawan Yamaha MT-07, Bisakah?

Total jarak yang saya tempuh adalah 102 km. Tangki bahan bakar berkapasitas 10,4 liter dengan bahan bakar RON 92, konsumsi bahan bakar selama perjalanan adalah 32,9 kpl.

Kesimpulan saya terhadap motor ini adalah mesin di putaran bawah sampai atas cukup responsif. Kinerja suspensi sangat nyaman saat berada di jalan berbatuan dan berlubang. Plus rem cukup memberikan keamanan.

Sementara kekurangan dari motor ini karena jok terlalu tipis, jika riding jarak jauh terasa panas. Sementara setang terlalu lebar, pengendara dengan tinggi 175 cm bungkuk dan terasa pegal.

Sebagai informasi, All New Yamaha XSR 155 tersedia dalam dua pilihan warna yaitu Matte Silver Premium dan Matte Black Elegance.

Beban yang disandang motor ini sebagai motor baru, menjadi bukti akan motor model retro kini bisa menjadi pilihan bagi pecinta motor, khususnya yang tengah gandrung motor-motor retro.

Sepertinya, Yamaha melihat celah pasar menarik untuk motor ini. Saat masyarakat tengah demam kendaraan retro, Yamaha seperti tepat waktunya memperkenalkan motor ini ke pasar Indonesia.

Spesifikasi

Property Yamaha Indonesia Manufacturing Motor (YIMM)
Harga Rp 39.580.000 OTR Jakarta
Tipe Mesin 1 silinder berpendingin cair
Kapasitas Mesin 155 cc
silindrr 1
Diameter x Langkah 58 x 58.7 mm
Perbandingan Kompresi 11.6 : 1
Tenaga Maksimal 19.3 dk / 10,000 rpm
Torsi Maksimal 14.7 NM / 8500 rpm
Tipe Starter Elektrik dan Kick Starter
Sistem Bahan Bakar Fuel Injection
Dimensi PxLxT 2.000 mm x 805 mm x 1.080 mm
Jarak Sumbu Roda 1.330 mm
Tinggi Tempat Duduk 810 mm
Berat 134 kg
Tipe Rangka Delta Box
Suspensi Depan Telescopic / Upside Down
Suspensi Belakang Swing Arm/Monocshock
Rem Depan 282mm Single Disc
Rem Belakang 220mm Single Disc
Sistem Pengereman 2-Channel ABS (Anti-Lock Braking System)
Ban Depan 110/70-R17 M/C 54S
Ban Belakang 140/70-R17 M/C 66S
Jenis Bahan Bakar RON 92
Konsumsi Bahan Bakar 32,9 kpl
Jarak Tempuh Tes 102 km
Rute Tes Pulogadung, Ciputat, Curug, Gunung Bunder, Serpong

Bagikan

Baca Original Artikel