POPULAR STORIES

Beberapa Pembalap F1 Protes Adanya Crane Di F1 Jepang 2022

Beberapa Pembalap F1 Protes Adanya Crane di F1 Jepang 2022 Dok : F1

KabarOto.com – Beberapa pembalap protes adanya crane evakuasi di Grand Prix Jepang akhir pekan kemarin. Karena masuknya crane ke trek bisa membahayakan para pembalap.

Crane melakukan evakuasi mobil Carlos Sainz (Scuderia Ferrari) secepat mungkin. Namun posisinya yang terlalu masuk ke racing line membuat bahaya bagi para pembalap. Dalam kasus ini paling merasakan dampaknya adalah Pierre Gasly (AlphaTauri).

Gasly masuk ke pit mengganti sayap depan.

Gasly memasuki pit karena kerusakan bagian depan mobilnya, saat itu juga Safety Car keluar. Gasly yang kembali ke trek memacu mobil untuk menyusul barisan Safety Car.

Baca Juga : Hasil F1 Jepang 2022, Max Verstappen Raih Gelar Juara Dunia Kedua

Namun FIA mengklaim bahwa bendera merah telah dikibarkan sebelum Gasly melewati lokasi insiden, sehingga seharusnya pembalap Prancis itu mengurangi kecepatan. Pada waktu yang bersamaan, Race Control telah memerintahkan marshal agar tidak mengeluarkan crane sebelum Gasly lewat.

Kondisi visibilitas Gasly beberapa detik sebelum melewati crane. Terlihat peringatan red flag sudah menyala.

Tapi kenyataannya Gasly tidak mengurangi kecepatan, karena mungkin tidak menyadari peringatan bendera merah. Diperparah crane sudah terlanjur masuk ke trek. Akibat hal ini, Gasly terkena penalti 20 detik karena tidak melambat saat bendera merah.

Baca Juga : Drama Alpine Berakhir, Pierre Gasly Bergabung Musim Depan

Beberapa pembalap pun mengaitkan kejadian ini dengan insiden pada 2014 lalu yang menimpa Jules Bianchi. Jules mengalami cedera otak akibat menabrak crane, saat crane mencoba evakuasi mobil Adrian Sutil.

Terlihat crane di bagian kiri sedang mengevakuasi mobil Carlos Sainz.

“Kita kehilangan Jules 8 tahun lalu dengan kondisi sama, crane di trek di area gravel. Saya tidak mengerti, 8 tahun kemudian di situasi yang sama, bukan cuma di gravel, tapi racing line,” ujar Gasly.

Sainz juga menjelaskan kondisi pembalap saat balapan. “Yang orang tidak mengerti adalah walau di belakang safety car dengan kecepatan 100, 150 kpj, kami tidak bisa melihat apapun,” ujarnya.