POPULAR STORIES

Begini Cara RSV Helmet Bertahan Selama Pandemik Covid-19

Begini Cara RSV Helmet Bertahan Selama Pandemik Covid-19 Outlet RSV saat kondisi normal

KabarOto.com - Pandemik Covid-19 masih terus melanda Indonesia, membuat perekonomian menjadi turun. Bahkan pelaku usaha merasakan dampak negatif dari situasi ini. Bahkan banyak yang sampai gulung tikar karena turunnya minat beli masyarakat terhadap suatu produk.

Begitu juga dengan produsen helm, di mana saat situasi normal menjual perlengkapan berkendara motor ini bak kacang goreng, diminati pengendara motor yang memang membutuhkan alat pelindung yang berkualitas.

Baca Juga: RSV SV500 Helm Lokal Berkualitas Internasional

RSV salah satunya yang terdampak Pandemik ini. Merek helm lokal rasa internasional ini penjualannya cukup menurun, dibanding 2019 lalu. Apalagi Saat PPKM diberlakukan di wilayah Jawa dan Bali, Richard Ryan selaku Director RSV helmet mengaku penjualan menurun sampai 90%.

Salah satu helm terbaru RSV yang diperkenalkan saat Pandemik Covid-19

"Penjualan tidak jauh berbeda dengan 2021, semakin menurun dengan adanya PPKM, penurunan penjualan offline sampai 90%," terang Richard kepada KabarOto, belum lama ini.

Namun, mereka tetap bertahan dengan kondisi seperti ini, bahkan untuk menigkatkan minat pencinta roda dua mereka melaunching RSV Classic, salah satu model baru yang dijual saat kondisi belum stabil.

Meski hasilnya belum memuaskan karena efek PPKm ini, namun Richard mengakui ini menjadi refreshment produk, untuk menambah pilihan konsumen akan helm model kekinian dengan bahan berkualitas.

Meski 4 toko yang ada di Jakarta dan Bandung tutup untuk sementara, namun Richard tetap melakukan penjualan secara online, dan hasilnya cukup baik untuk bertahan di masa ini. "Penopang RSV dari digital bro, jadi kita fokus ke sana," terangnya.

Baca juga: Begini Cara Menyimpan Helm Yang Benar Saat Tidak Digunakan

Bicara tentang daerah terbanyak, pria ramah ini mengatakan area luar Jabodetabek yang tidak terdampak PPKM menjadi penyumbang terbanyak. "Untuk digital memang di luar Jabodetabek yang ga terlalu terdampak PPKM," tutup Richard.