POPULAR STORIES

Belum Pasarkan Honda HR-V Hybrid, Ini Alasan HPM

Belum Pasarkan Honda HR-V Hybrid, Ini Alasan HPM All New Honda HR-V (Foto: HPM)

KabarOto.com - PT Honda Prospect Motor (HPM) telah resmi meluncurkan All New Honda HR-V. Namun, pabrikan asal Jepang tersebut belum menghadirkan varian e:HEV atau hybrid seperti yang tersedia di Thailand.

Thailand sendiri menjadi negara pertama di Asia dan Oceania yang menawarkan All New HR-V e:HEV untuk konsumennya. Di mana, varian hybrid ini menggunakan mesin 4 silinder DOHC i-VTEC berkapasitas 1.500 cc yang dipadukan dengan dua motor listrik. Tenaga gabungan yang dihasilkan mencapai 131 dk dan torsi 253 Nm.

Baca juga: Sejarah Honda HR-V Di Indonesia, 200 Ribu Unit Terjual Dalam Waktu 8 Tahun

Sementara itu, di Indonesia tersedia All New Honda HR-V 1.5L Turbo RS yang dibekali mesin 4 silinder DOHC Turbo 1.500 cc bertenaga 174 dk dan torsi 240 Nm. Sedangkan, untuk varian di bawahnya mengandalkan mesin 4 silinder DOHC i-VTEC DOHC 1.500 cc yang sanggup meletupkan trnaga maksimal sebesar 119 dk dan torsi 145 Nm. Kedua pilihan mesin ini menggunakan transmisi CVT dan dilengkapi fitur keselamatan Honda Sensing.

Menurut Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM), Yusak Billy menjelaskan dari survei konsumen terkait harga, di Indonesia masih membutuhkan mobil dengan Internal Combustion Engine (ICE).

Baca juga: All New Honda HR-V Dibekali Fitur Honda Sensing, Harganya Rp355 Jutaan

"Untuk peluncuran All New Honda HR-V kali ini, kami belum menyediakan varian hybrid. Karena konsumen di Indonesia masih banyak menginginkan mobil ICE dengan harga yang sudah ditentukan untuk Honda HR-V baru ini," jelas Billy saat press conference virtual, Rabu (23/03).

Jika membandingkan harga, All New Honda HR-V e:HEV yang dipasarkan di Thailand dibanderol mulai dari Rp 417 jutaan hingga Rp 503 jutaan. Sedangkan, yang dipasarkan di Indonesia harganya mulai dari Rp 355, 9 juta hingga Rp 499,5 juta.

"Kami masih terus mempelajari terkait potensi, mesin dan teknologi terdepan. Serta elektrifikasi seperti apa yang cocok untuk di Indonesia," pungkas Billy.