POPULAR STORIES

Darurat Komponen Semikonduktor, Produksi Ford F-150 Kembali Tersendat

Darurat Komponen Semikonduktor, Produksi Ford F-150 Kembali Tersendat Ford F-150

KabarOto.com – Ford Motor Company kembali mengurangi jumlah produksi pikap F-150 di dua pabriknya di Amerika Serikat karena kekurangan komponen semikonduktor.

Komponen semikonduktor sendiri digunakan dalam beragam aplikasi otomotif seperti kamera dan sistem penginderaan, dasbor, sistem IVI (In-Vehicle Infotainment), ADAS (Advanced Driver Assistant System), sistem komputasi pusat mengemudi otonom (autonomous driving) dan gateway. Semikonduktor akan digunakan lebih luas lagi di masa depan, terutama dengan pengenalan potensi mengemudi otonom.

Baca Juga : Ford Dan Mahindra Batal Bikin Bareng Mobil Masa Depan

Komponen Semikonduktor pada mobil

Kejadian ini merupakan yang kedua kalinya menimpa pabrikan asal Amerika Serikat ini. Menurut Bloomerg, kekurangan komponen semikonduktor sendiri merugikan pabrikan otomotif global hingga US$61 miliar.

Sementara itu, pikap Ford F-Series merupakan produk terlaris perusahaan selama 44 tahun terakhir. Ford Explorer menempati posisi tertinggi sebagai SUV paling laris 2020, dan Ford Lincoln meraih penjualan tertinggi selama 17 tahun terakhir.

Terkait tersendatnya produksi produknya, Ford akan memperlambat jalur produksi di pabrik perakitan Dearborn dari tiga shif menjadi satu jam kerja. Begitu pun dengan Pabrik Kansas City. Rencananya, produksi penuh dimulai kembali pada 15 Februari.

Baca Juga : Ford Mustang Mach-E GT Performance Diklaim Sebagai Mobil Listrik Tercepat

Ford Explorer
Bukan hanya itu, Ford juga mengurangi jam kerja pabrik kendaraan sport di Chicago dan menghentikan pabrik SUV Louisville pada pekan ini. Perusahaan bahkan menutup pabrik Ontario karena permasalahan cip. Ketiga pabrik ini kembali dibuka pada 8 Februari.

Dalam keterangan resminya, Ford mengungkapkan, “Kami bekerjasama dengan pemasok untuk mengatasi potensi kendala produksi terkait dengan kekurangan semikonduktor global dan bekerja untuk memprioritaskan jalur kendaraan utama untuk produksi.”