POPULAR STORIES

Dukung Dunia Pendidikan, Mitsubishi Donasikan 9 Unit Mobil Ke SMK

Dukung Dunia Pendidikan, Mitsubishi Donasikan 9 Unit Mobil ke SMK Program Mitsubishi CSR Education Program (MEP)

KabarOto.com - Sebagai bentuk kepedulian terhadap dunia pendidikan di Indonesia, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), distributor resmi kendaraan penumpang dan niaga ringan Mitsubishi di Indonesia, mendonasikan 9 unit kendaraan bermotor kepada 7 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan juga 2 Lembaga Pelatihan Kerja di Jakarta dan Bandung.

Donasi ini merupakan bagian dari program Corporate Sosial Responsibility (CSR) bertajuk Mitsubishi CSR Education Program (MEP) yang telah dilaksanakan sejak tahun 2014 lalu.

"Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi masa depan dunia dan merupakan senjata yang sangat kuat yang dapat memberikan perubahan untuk dunia. Pendidikan yang berkualitas akan memberikan kita penerus yang memiliki karakter," ujar Naoya Nakamura, President Director PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales lndonesia.

Baca juga: Mitsubishi Resmikan 2 Diler Barunya Di Kawasan Tangerang

Ia pun menambahkan, "Melalui program CSR ini, kami berharap mampu berkontribusi dalam dunia pendidikan dengan memberikan alat bantu praktik bagi sekolah kejuruan. Dengan dilaksanakannya program ini dapat meberikan kesempatan yang lebih banyak bagi masa depan Pendidikan di Indonesia serta memberikan kontribusi untuk negara terutama industri di Indonesia, khususnya industri otomotif," paparnya.

Tercatat sejak pertama kali digelar tahun 2014 lalu, MEP Mitsubishi Motors di Indonesia telah bekerja sama dengan 33 SMK yang tersebar di seluruh Indonesia dengan mendonasikan 29 unit kendaraan Mitsubishi dan pelatihan kepada 495 orang siswa SMK.

Untuk menentukan sekolah yang menerima donasi, Mitsubishi memiliki kriteria dan kualifikasi tertentu, salah satunya Mitsubishi memprioritaskan sekolah yang memiliki kelas otomotif dengan reputasi terbaik. Diharapkan sekolah terpilih binaan Mitsubishi dapat bergabung di dunia industri serta memiliki kualitas terbaik.

Sekolah penerima donasi pun diharuskan memiliki setidaknya dua kelas otomotif. Hal ini juga terkait dengan efektivitas penyebaran informasi dan materi teknologi Mitsubishi di sekolah terpilih tersebut.

Selain itu, sekolah terpilih pun tidak terikat dengan brand otomotif lainnya, serta memang membutuhkan bantuan alat praktik serta belum banyak memiliki banyak bantuan alat praktik di sekolah.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, di tahun ini program MEP turut menggandeng dua lembaga Latihan Kerja yakni Pusat Pelatihan Kerja Pengembangan Industri Jakarta dan Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Bandung. Melalui kerjasama ini, Mitsubishi berharap para siswa lebih mudah untuk menyerap pengetahuan otomotif, khususnya pengetahuan teknologi Mitsubishi.

"Melengkapi program CSR kami tahun ini, kita juta memberikan pelatihan Mitsubishi Service Technician Education Program (M-STEP) 1 kepada 15 orang siswa dari masing-masing sekolah terpilih. Materi yang diberikan mencakup keterampilan teknik dasar otomotif yang merupakan program wajib bagi mekanik Mitsubishi," jelas Mulyanto, Head of Training Departement PT MMKSI.

Materi yang diberikan dalam pelatihan M-STEP 1 sendiri meliputi sejumlah sistem pada kendaraan mulai dari mesin bensin atau diesel, sistem bahan bakar, sistem kelistrikan, sistem power train, chassis dan sebagainya. Para siswa juga akan diberikan pengetahuan mengenai Pre-De/ivery Inspection (PDI), free service serta perawatan rutin kendaraan.

Baca juga: Nissan Dan Mitsubishi Produksi Empat Mobil All New Kei Di Jepang

"Para siswa akan mendapatkan ilmu yang sangat aplikatif. Setelah lulus diharapkan memiliki bekal keterampilan dan pengetahuan otomotif yang baik untuk memasuki dunia kerja di kemudian hari," tutupnya.

Sekadar informasi, sekolah-sekolah penerima donasi dari Mitsubishi antara lain SMKN 2 Banda Aceh, SMKN 1 Airmadidi, SMKN 3 Palu, SMK Bina Utama Kendal, SMKN 1 Blitar, SMKN 2 Wonosobo, SMK Muhammadiyah 2 Sleman. Serta Pelatihan Kerja Pengembangan Industri Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemprov DKI Jakarta dan Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Bandung.